SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat dijumpai wartawan seusai memimpin rapat dengan Forkopimda menjelang Lebaran 2022 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Pemprov Jateng, Kota Semarang, Rabu (27/4/2022). (Solopos.com-Dickri Tifani Badi)

Solopos.com, SEMARANG—Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan menyebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kemlinthi. Ini terkait manuver Ganjar Pranowo jelang Pilpres 2024 yang dinilai tidak menghargai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ganjar Pranowo menegaskan tetap menghormati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif dalam menentukan sosok calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya tetap menghormatilah,” tegas Ganjar di Semarang, Kamis (2/6/2022), seperti dikutip Antara.

 Baca Juga: Makin Panas! Elite PDIP Sebut Ganjar Pranowo Kemlinthi

Ganjar menjelaskan yang berhak menentukan capres dari PDIP pada Pilpres 2024 adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Capres PDIP itu sudah jelas, itu urusannya Ketum, urusannya Bu Megawati, lha saya tak nyambut gawe ngurusi rob, tak nyambut gawe ngurusi minyak goreng,” ujarnya.

Orang nomor satu di Jateng itu juga menganggap kritikan dari Trimedya Pandjaitan sebagai vitamin dan masukan untuk mengoreksi diri.

“Dia sahabat saya kok, kritiknya menurut saya bagian dari cara dia mengingatkan seorang kawan, menjadi koreksi kita untuk kita perbaiki,” kata mantan anggota DPR RI itu.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ikuti Blusukan Jokowi di Solo, Terpisah Dari Rombongan

Sebelumnya, anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan menilai Ganjar aktif keliling Indonesia mulai dari Sumatra Utara (Sumut) hingga Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel), sehingga terlihat bermain politik untuk keperluaan Pilpres 2024. Ganjar, kata Trimendya, tidak saja jalan ke Medan hingga Makassar, tapi juga sampai Papua.

Trimedya menekankan Ganjar sebagai salah satu kader yang tergolong lama seharusnya paham karakter PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Dan bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati),” ujanya dikutip Bisnis dari keterangan tertulis, Kamis (2/6).

Bagi Trimedya, manuver Ganjar menjelang Pilpres 2024 sudah kelewat batas. Bahkan, dalam istilah masyarakat Jawa, menurut Trimedya, bisa disebut kemlinthi yang bisa diartikan sok atau congkak.

Baca Juga: Soal Arahan Jokowi di kepada Projo, Ganjar Enggak Mau Gede Rumangsa

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab/kota, itu baru,” ujar Trimedya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya