SOLOPOS.COM - Ustaz Yusuf Mansur

Solopos.com, SOLO – Belum lama ini beredar video Ustaz Yusuf Mansur marah-marah terkait bisnis Paytren. Dalam video tersebut, Yusuf Mansur mengatakan bahawa dia membutuhkan dana hingga triliunan rupiah untuk Paytren.

Bisnis Paytren memang dikenal sebagai salah satu usaha yang didirikan oleh Ustaz Yusuf Mansur. Lantas seperti apa sebenarnya model bisnis Paytren ini?

Promosi Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Bagikan 1.000 Paket Sembako di Bali

Seperti dilansir dari Bisnis.com, Paytren secara resmi didirikan tanggal 10 Juli 2013. Namun, baru pada 2018, PT Veritra Sentosa Internasional atau Paytren telah terdaftar sebagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) melalui diberikannya izin uang elektronik server-based dan transfer dana dari Bank Indonesia (BI).

Mengusung tagline “Teman Setia Bayar-Bayar” dan slogan “Bangga Buatan Indonesia, Bangga pakai Paytren” Paytren berupaya memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Bela Sang Ayah, Wirda Mansur Klaim Paytren Sempat Ditawar Rp4 Triliun

Berbagai fitur Paytren yang bisa digunakan oleh penggunanya seperti layanan beli pulsa/data, bayar merchant, membayar tagihan hingga pembayaran asuransi.

Selain itu fitur-fitur Paytren juga mendukung transfer dana antar bank dan juga untuk transaksi belanja online. Lewat aplikasi Paytren pengguna juga bisa menyalurkan sedekah, infaq dan zakatnya yang disalurkan lewat sejumlah lembaga yang sudah terverifikasi.

Seperti dikutip dari kerjausaha.com, disebut mungkin sistem kerja dalam bisnis di aplikasi Paytren hampir mirip dengan Multi Level Marketing (MLM).

Anda akan bisa memperoleh pendapatan banyak jika mampu membangun jaringan dan komunitas yang besar. Artinya, semakin banyak orang yang bisa anda ajak menggunakan aplikasi Paytren melalui referensi anda, maka semakin besar keuntungan (bagi hasil) yang menanti anda.

Setiap profit transaksi yang dilakukan oleh downline mitra anda (misal beli pulsa) akan dibagi keuntungannya dengan anda, perusahaan, upline, dan juga disedekahkan. Jadi berbisnis sambil beramal.

Baca Juga: Yusuf Mansur Abaikan Gugatan Bipartit Karyawan Paytren

Meskipun sistem bisnis yang dibangun dalam produk Paytren tersebut agak menyerupai MLM, namun terdapat sejumlah perbedaan yang diyakini sudah sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.

Dalam bisnis paytren, anda ditawarkan atau menawarkan produk yang jelas, yakni software aplikasi yang harganya sudah sesuai dengan harga pasaran yang berlaku.

Berbeda dengan MLM lainnya yang cenderung menawarkan produk yang harganya 30% lebih tinggi dari harga rata-rata di pasaran. Hal ini tentu dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Islami.

Selain itu, bisnis paytren memberlakukan keanggotaan seumur hidup dan dapat diwariskan (dipindahkan) ke anggota keluarga anda. Ini berbeda dengan bisnis MLM lainnya yang memungut iuran keanggotaan tiap tahun dan tidak dapat dipindahtangankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya