SOLOPOS.COM - Ilustrasi sekolah. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo tidak akan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah.

Selama ini, sekolah jenjang SD dan SMP Sukoharjo diklaim sudah menyiapkan infrastruktur PTM sembari menunggu intsruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disdikbud Sukoharjo, Darno, mengatakan tak ingin mencontoh daerah lain di wilayah Soloraya yang menggelar simulasi PTM di sekolah. Ia memilih menunggu instruksi dari pemerintah pusat dan Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo untuk memulai PTM dengan sistem shifting.

Baca Juga: Pengamat Transportasi Soal Rel Layang Simpang Joglo Solo: Kunci Suksesnya Di MRLL

“Sebenarnya, setiap sekolah sudah siap untuk menerapkan PTM pada akhir 2020. Kemudian, terjadi lonjakan kasus Covid-19 sehingga pemberian materi pelajaran maupun tugas sekolah tetap dilakukan secara dalam jaringan [daring],” katanya seusai acara forum perangkat daerah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sukoharjo di Gedung Menara Wijaya, Rabu (3/3/2021).

Darno menyebut pemberlakuan PTM di sekolah dalam masa pandemi Covid-19 mengacu kebijakan Kemendikbud. Selama hampir satu tahun, kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara daring untuk mencegah persebaran Covid-19.

Selama KBM daring, sekolah menyiapkan infrastruktur protokol kesehatan seperti sabun dan air di depan ruang kelas dan ruang guru. Alat thermogun juga disiapkan untuk mengukur suhu tubuh siswa, guru, dan karyawan sekolah.

Baca Juga: 2 Orang Siap Bertarung Gantikan Bambang Gage Sebagai Ketua KNPI Solo, Siapa Saja?

Membeli Pelindung Wajah

Bahkan, beberapa sekolah telah membeli pelindung wajah atau face shield. “Sebenarnya, para siswa dilanda kebosanan dan kejenuhan tingkat tinggi. Para orang tua/wali murid juga mengalami hal sama selama pemberlakuan pembelajaran jarak jauh akibat wabah Covid-19,” ujarnya.

Mantan Kepala SMAN 1 Sukoharjo itu menyampaikan pemberlakuan PTM di sekolah diwacanakan saat awal tahun ajaran 2021/2022 pada Juli mendatang. Darno berharap kurva kasus Covid-19 terus turun dan melandai sehingga rencana itu tidak mundur lagi.

Meski demikian, Darno juga mengkhawatirkan mutu pendidikan yang merosot selama penerapan PJJ. Belum ada standardisasi penilaian ujian sekolah yang menjadi parameter kemampuan akademik setiap siswa.

Baca Juga: Siap-Siap, Besok Giliran Pedagang Pasar Legi Solo Divaksin Covid-19

“Banyak persoalan yang muncul selama penerapan PJJ pada masa pandemi covid-19. Ada ketidakadilan bagi siswa yang berasal dari kalangan menengah atas dengan siswa tidak mampu,” kata Darno.

Seorang orang tua siswa SMPN 1 Sukoharjo, Wahyuningsih, mengaku kesulitan mengajari materi pelajaran yang diberikan guru sekolah kepada anaknya.

Ia tak bisa meluangkan waktu untuk mengajari anaknya lantaran harus merampungkan pekerjaan di kantor hingga malam hari. Wahyu berharap metode PTM segera diberlakukan di sekolah pada awal tahun ajaran 2021/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya