SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat diwawancarai wartawan seusai kegiatan penanaman pohon di Sungai Bengawan Solo dalam rangka HUT PDIP dan ulang tahun Megawati Soekarnoputri, Minggu (23/1/2022) siang.(Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mendapatkan sanksi keras dan terakhir dari DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP akibat pernyataan Rudy yang mendukung Ganjar Pranowo untuk jadi calon presiden (capres).

Atas sanksi yang diberikan DPP PDIP itu, Rudy sendiri mengaku bersalah atas pernyataannya. Oleh sebab itu, dia akan menerima sanksi yang diberikan partai kepadanya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sanksi tersebut dijatuhkan setelah Rudy melakukan klarifikasi kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun pada Rabu (26/10/2022) siang.

“Setelah dilakukan klarifikasi tadi, saudara dinyatakan melanggar keputusan kongres yang telah diputuskan bahwa semua menyangkut calon presiden dan wakil presiden adalah kewenangan Ibu Megawati Soekarnoputri,” ungkap Komarudin kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Dia mengatakan karena Rudy termasuk kader senior di PDIP maka seharusnya dia lebih berdisiplin dalam menyatakan pernyataan ke publik. Akibatnya, Rudy dikenai sanksi keras.

Baca Juga: Ketua DPC PDIP Solo Hadi Rudyatmo Dapat Sanksi Keras dan Terakhir dari DPP PDIP

Sebelumnya, mantan Wali Kota Solo itu pun menyatakan siap atas keputusan apa pun yang diberikan oleh DPP untuk dirinya. “Oh lah siap nuh [penuhi panggilan DPP PDIP]. Nek dikei sanksi ya ditampani ngana wae,” ungkapnya saat diwawancarai Solopos.com, Selasa.

Rudy menyatakan dirinya siap menerima apa pun keputusan DPP PDIP setelah proses klarifikasi. Bahkan dia mengaku akan tetap menjadi kader PDIP bila mendapat sanksi dari DPP PDIP. Bahkan, bila dirinya dapat sanksi pemecatan sekalipun.

“Pembelaan kula, jenengan [DPP PDIP] takon wartawan. Kula nek ora ditakoki wartawan ya ora ngomong ta ya, ngunu wae. Nek kula boten mang tangleti ya ora ngomong to. Gandeng ditakoni, nek kader ndukung kader ya wajar ta,” terang Rudy yang hari ini dipanggil DPP PDIP.

Baca Juga: Terancam Ikut Kena Sanksi DPP PDIP, Tagar Tetap Bersama Pak Rudy Muncul di Solo

Tapi dia mengaku selalu menjelaskan dalam pernyataannya bahwa keputusan akhir berada di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Rudy juga mengaku selalu menyebut Megawati adalah sosok pemimpin yang sangat arif serta bijaksana.

“Saya selalu menjelaskan Ketua Umum PDIP beliau sangat arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Beliau selalu mengedepankan, mementingkan kepentingan bangsa, negara, dari kepentingan pribadi, keluarga dan kelompok,” urainya.

PDIP juga sudah menjatuhkan sanksi lisan kepada Ganjar karena pernyataannya yang siap jadi capres. Sanksi tersebut dijatuhkan setelah Ganjar datang ke Kantor DPP PDIP untuk memberikan klarifikasi pada Senin (24/10/2022) sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya