SOLOPOS.COM - Menterui BUMN Erick Thohir disambut ribuan warga saat melakukann kunjungan di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (4/2/2023). (Istimewa)

Solopos.com, PONTIANAK — Ribuan pemuda menyambut kedatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat kunjungan kerja di Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (4/2/2023).

Di Bandara Supadio, Pontianak, masyarakat menunggu Erick sejak pagi. Dengan antusias mereka menyampaikan berbagai pesan selamat datang. Generasi milenial dan Gen Z tampak mendominasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekelompok penari turut melengkapi sambutan hangat masyarakat Pontianak kepada Erick. Tarian yang ditampilkan adalah Tari Baras Banyu (Beras Kuning) yang merupakan tarian ucapan selamat datang kepada tamu yang terhormat.

Setelah bercengkrama dengan masyarakat, Erick pun langsung mengisi acara pertamanya dalam lawatan di Bumi Katulistiwa ini, yaitu menjadi narasumber Kuliah Umum di Universitas Tanjungpura (Untan). Erick membawakan tema “Kolaborasi BUMN dengan Perguruan Tinggi di Era Digital Mewujudkan Indonesia Maju”.

Erick Thohir mengatakan Kalimantan Barat (Kalbar) mempunyai potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Erick menyampaikan kebijakan pemerataan ekonomi menjadi salah satu prioritas utama pemerintah saat ini.

Erick mengatakan realisasi investasi di Indonesia pada 2022 tercatat sebesar Rp1.207 triliun atau 100,6 persen dari target awal yang sebesar Rp1.200 triliun. Berbeda dengan sebelumnya yang mana terpusat di Pulau Jawa, lanjut Erick, realisasi investasi di luar Pulau Jawa kini justru lebih dominan dengan mencapai 53 persen.

“Kalbar pun harus memanfaatkan momentum ini dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk Kalbar, kita akan membangun pelabuhan, namun industrial estate-nya ada tidak,” ujar Erick.

Erick menyampaikan pertumbuhan ekonomi tak akan ada artinya juga tidak berdampak pada pembukaan lapangan bagi masyarakat sekitar. Dia menilai kehadiran kawasan industri akan memperkuat ekosistem dari infrastruktur hingga sumber daya potensial yang dimiliki Kalbar.

Pemerintah, lanjut Erick, pun telah dengan tegas untuk terus meningkatkan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Erick mengatakan setiap daerah, termasuk Kalbar harus mampu mencari dan mengeluarkan potensinya yang berbeda dengan wilayah lain.

“Dengan disetopnya [ekspor] bauksit pada Juni, turunan nomor satunya ada smelter dan lain-lain, sama ketika kita ambil alih Freeport turunannya apa, smelter, tidak hanya peran dari BUMN tapi juga swasta. Bapak Presiden kemarin sudah bilang, ayo dong masing-masing daerah punya carbon copy, keunikan masing-masing, tidak semua dari nikel atau bauksit, nah itu. jangan berpangku tangan pada pemerintah pusat, tapi pemerintah daerah juga harus mampu,” ucap dia.

Erick menyampaikan setiap pembangunan tentu memerlukan proses dan konsistensi. Ia mencontohkan pengembangan nikel sejak 2017 yang baru terlihat pada lima tahun kemudian.

Untuk itu, Erick selalu menekankan pentingnya keberlanjutan dalam setiap pembangunan yang dampaknya akan dirasakan seluruh masyarakat.

“Ini lah yang saya bilang, melanjutkan kesejahteraan untuk masyarakat indonesia harus terus terjadi, tapi terkadang, ganti pemimpin, ganti kebijakan, ini yang terjadi. Makanya kita harus ganti kultur, menghargai kebijakan yang ada, jangan semuanya salah,” kata Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya