SOLOPOS.COM - Rivan A. Purwantono (Bisnis/Abdullah Azzam)

Solopos.com, JAKARTA -- Rapat umum pemegang saham tahunan menyetujui pengangkatan Rivan Achmad Purwantono sebagai Direktur Utama atau Dirut baru PT Bank Bukopin Tbk. Rivan menggantikan Eko Rachmansyah Gindo yang mundur beberapa waktu lalu.

Bagaimana perjalanan Rivan hingga menjadi dirut baru Bukopin? Lelaki kelahiran Kudus 54 tahun lalu ini sudah lama meniti karier sebagai bankir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia adalah jebolan Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja pada 1990. Meski lulusan filsafat, Rivan memilih menjadi marketing di PT Bank Lippo Tbk. yang sekarang merger menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Drama Korea Disebut Lebih Menarik dari Sinetron, Apa Ini Alasannya?

Kurang lebih 14 tahun dirut baru Bukopin itu menjadi bankir di Bank Lippo dengan posisi terakhir sebagai kepala cabang.

Rivan sempat menjalani profesi sebagai General Manager di PT Sophie Martin Indonesia pada Januari 2005. Namun, dia hanya bertahan setahun menjadi “marketing” di Sophie Martin.

Rivan kembali memilih jalan hidup sebagai bankir. Pada Februari 2006, dia bergabung dengan Bukopin sebagai general manager.

Kredit Macet Soloraya Tinggi Gegara Perusahaan Tekstil Telat Bayar, Ini Kata BI

Dirut baru Bukopin tersebut sempat menjadi General Manager Pengembangan Bisnis dan General Manager Bisnis Konsumer Bank Bukopin. Hingga akhirnya pada 2018 pemegang saham mempercayai dirinya sebagai direktur konsumer.

Jebolan Magister Hukum Universitas Pelita Harapan itu dua tahun menjadi direktur konsumer. Kemudian pada Mei 2020, Rivan pernah dipercaya Kementerian BUMN menjadi Direktur Keuangan di PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Sembuh Semua, 2 Kecamatan di Sukoharjo Kini Zero Positif Covid-19

Masalah Permodalan Bukopin

Kini dia dipercaya kembali ke Bukopin menjadi dirut. Tugas berat menanti di bank yang didirikan oleh Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) ini.

Masalah permodalan menjadi fokus utama Rivan sebagai dirut baru Bukopin. Hal itu karena rasio kecukupan modal bank ini berada di level 12,56 persen.

Namun, masalah ini bakal teratasi karena masuknya KB Kookmin Bank sebagai kandidat pemegang saham pengendali dengan komitmen dana sebesar US$200 juta.

Garuda Segera Rilis PesanAja, Bisa Order Makanan Sehari Sampai

Komitmen KB Kookmin Bank untuk menyuntikkan modal jumbo pada PT Bank Bukopin Tbk. menjadi angin segar bagi industri perbankan dalam negeri. Aksi tersebut sekaligus menunjukkan industri perbankan nasional masih sangat menarik bagi investor asing.

Piter Abdullah Redjalam, Direktur Riset CORE Indonesia, mengatakan banyaknya bank asing yang masuk ke Tanah Air akan menguntungkan industri perbankan nasional. Hal itu karena bisnis bank selalu membutuhkan tambahan modal untuk dapat terus bersaing.

“Bahkan dalam kondisi perbankan kita yang tidak efisien, bisa menawarkan keuntungan. Apalagi kemudian dikelola dengan baik dan lebih efisien, tentunya lebih menguntungkan lagi,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (16/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya