SOLOPOS.COM - Gambar animasi desain wajah baru TSTJ Solo. (Instagram @gibran_rakabuming)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal menutup Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ alias Jurug Solo Zoo mulai 1 Juli 2022 mendatang karena akan dirombak total oleh investor dari Taman Safari Indonesia.

Perombakan total itu rencananya berlangsung sekitar 5-6 bulan ke depan dan dibuka lagi pada 23 Desember 2022. Manajemen TSTJ maupun Pemkot Solo memastikan tidak ada kenaikan harga tiket masuk setelah TSTJ rampung direvitalisasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo, menjelaskan telah menggelar rapat koordinasi mengenai detail rencana revitalisasi TSTJ bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Sekretaris Daerah Solo Ahyani, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Solo Arif Handoko, dan Kepala Bagian Hukum Setda Solo Enny Rosana pada Selasa (10/5/2022).

Pembahasan dalam rapat termasuk perencanaan lahan parkir, perhitungan selama tutup sementara, percepatan revitalisasi, dan proyeksi bisnis setelah TSTJ Solo buka atau rampung dirombak.

“Kami berkoordinasi percepatan dengan Taman Safari Indonesia untuk menyelesaikan DED [Detail Engineering Design] supaya jadwal 1 Juli ditutup dan dibuka kembali 23 Desember 2022 bisa terealisasi,” katanya saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa.

Baca Juga: Meriah! Warga Berebut Ketupat Rangkaian Kirab Jaka Tingkir di TSTJ Solo

Bimo mengaku belum bisa menjelaskan lebih detail mengenai revitalisasi karena masih menunggu finalisasi DED. Termasuk jumlah satwa yang akan dipindah sementara dan tambahan populasi satwa karena bergantung dengan desain kandang yang ditetapkan.

“Perubahan lebih pada sisi konservasinya. Fungsi rekreasi dan edukasinya tetap. Masalah harga [tiket] yang ditetapkan tidak ada kenaikan,” jelasnya.

Menurutnya, TSTJ Solo yang segera dirombak total saat ini memiliki koleksi sekitar 420 satwa dari 80 spesies. Penambahan satwa bisa dilakukan dengan cara hibah, tukar menukar satwa, dan breeding.

Baca Juga: Libur Lebaran TSTJ Solo Dibanjiri Pengunjung, Begini Suasananya

Biaya Operasional

Ia mengatakan TSTJ membutuhkan biaya senilai Rp330 juta/bulan untuk operasional, yakni beban untuk operasional konservasi, pakan hewan, dan beban pegawai nonkonservasi untuk 15 hari kerja.

“Sementara bersumber dari TSTJ dan kami mencari CSR [tanggung jawab sosial perusahaan] untuk membantu operasional konservasi. Jadi program donasi pakan satwa tetap berjalan untuk keberlangsungan satwanya. Jadi tak bersumber APBD,” ungkapnya.

Bimo menambahkan meskipun tidak ada rekreasi kebun binatang, wahana kolam keceh dan panggung hiburan tetap beroperasi selama TSTJ Solo dirombak. Pengunjung bisa mengakses dua fasilitas melalui pintu timur.

Baca Juga: Kena Tegur Kapolresta, TSTJ Solo Langsung Benahi Prosedur Keamanan 

Menurut Bimo, harga tiket masuk TSTJ saat ini Rp25.000/orang. Pengunjung yang memiliki tiket presale yang dibeli saat TSTJ tutup sementara akibat Covid-19 masih berlaku sampai Desember 2022.

Sebelumnya, Jurug Solo Zoo dipastikan direvitalisasi total selama enam bulan setelah ada kepastian investasi dari Taman Safari Indonesia. Konsepnya menjadi kebun binatang terbuka bagi satwa namun tidak seperti Taman Safari pada umumnya yang memungkinkan pengunjung melihat satwa di dalam mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya