SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan dan pemerkosaan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan harus ada pendampingan hukum dan psikologis bagi korban perbuatan cabul pencabulan yang diduga dilakukan Direktur Teknik Perumda Air Minum Toya Wening atau PDAM Solo.

Gibran menegaskan pendampingan terhadap korban merupakan keharusan mengingat korban masih di bawah umur. “Harus ada pendampingan hukum karena korban masih di bawah umur,” tegas Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (12/7/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gibran menyerahkan penanganan kasus dugaan pencabulan tersebut ke Polresta Solo. Selasa siang, Polresta Solo juga menggelar konferensi pers mengenai dugaan kasus tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Korban sudah melapor. Seluruh kasus hukum saya serahkan ke Pak Kapolresta Surakarta,” jelasnya. Terduga pelaku perbuatan cabul itu sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknik PDAM Toya Wening Solo.

Namun menurut Gibran saat ini pelaku sudah tidak lagi bertugas. “Langsung kami follow up [tindak lanjuti], yang jelas yang bersangkutan sudah tidak bertugas lagi. Proses selanjutnya kami sampaikan ke petugas berwajib,” tuturnya.

Baca Juga: Direktur PDAM Solo Diduga Cabuli Siswi SMA, Kasus Ditangani Polisi

Gibran bersama pimpinan PDAM mengaku langsung bertindak tegas saat mendapat laporan. Ia juga mengapresiasi langkah korban untuk mengungkapkan dugaan kasus tersebut.

“Yang jelas saya selaku Wali Kota Surakarta, para pimpinan PDAM, dan Dewan Pengawas langsung action begitu laporan diterima. Saya juga mengapresiasi korban yang berani speak up [mengungkap],” ujarnya.

Direktur Teknik PDAM Solo berinisial TAS yang diduga melakukan perbuatan cabul terhadap seorang siswi SMA cukup ramai menjadi perbincangan.

Baca Juga: 4 Fakta Direktur PDAM Solo Diduga Cabul, Siswi SMA Jadi Korban

Sebelumnya, Direktur Utama PDAM Kota Solo, Agustan, saat dihubungi Solopos.com, Senin (11/7/2022) malam, enggan berkomentar mengenai kasus dugaan pencabulan oleh direktur teknik tersebut.

Ia hanya mengatakan saat ini masih melakukan pengkajian untuk menentukan pengganti TAS. “Saya tidak boleh berkomentar, untuk pengganti masih kami cari dan dalam pembahasan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya