SOLOPOS.COM - Kasi Trantib Satpol PP Sukoharjo, Sunarto (kedua dari kiri), menemui pemilik klinik di Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo, dr. Isti Widodo, di lokasi pembangunan klinik tersebut, Senin (10/10/2016). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Pembangunan klinik oleh seorang dokter di Kartasura dihentikan setelah diprotes warga.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pembangunan salah satu klinik di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, dihentikan setelah diprotes warga di lingkungan sekitar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga protes karena selama ini tak pernah diajak rembukan atau pun sosialisasi terkait rencana pembangunan klinik tersebut. “Pemilik klinik itu untuk sementara saya suruh menghentikan dulu pembangunan klinik itu. Warga sekitar protes, mereka merasa tidak pernah diajak rembukan sehingga tidak tahu secara persis peruntukan pembangunan itu,” ujar Lurah Ngadirejo, Tri Wahyudi, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (10/10/2016).

Menurut dia, beberapa hari lalu sejumlah warga menanyakan aktivitas pembangunan klinik tersebut. Warga heran karena belum diajak rembukan sehingga mereka menanyakan ke pemerintah kelurahan.

Karena merasa belum memberi izin kepada pemilik klinik, Tri balik bertanya kepada warga. Menurut dia, pemilik klinik yang akan membangun seharusnya menyosialisasikan pembangunan itu kepada warga.

Tri menyarankan pemilik klinik, dr. Isti Widodo, melakukan pendekatan dengan sejumlah tokoh masyarakat setempat. Dengan pendekatan ini, warga bisa berubah sikap sehingga bisa menerima pembangunan tersebut.

Sementara itu, pada Senin, Kasi Trantib Satpol PP Sukoharjo, Sunarto, beserta anggota Satpol lainnya meninjau ke lokasi. Sunarto sengaja ingin melihat ke lapangan guna mengetahui duduk permasalahannya.

“Kalau tidak ada laporan dari kelurahan kami tentu tidak akan ke sini. Karena wilayah yang kami awasi kan banyak, bukan hanya Kartasura,” ujar Sunarto ketika menemui Isti di lokasi.

Sementara itu, Isti mengaku tak tahu proses yang harus dilalui untuk membangun klinik. “Saya benar-benar tidak tahu prosesnya. Karena kami ini memang bukan pengembang sehingga tidak mempunyai pengalaman seperti itu,” ungkap dia.

Dia menegaskan tak punya niat meremehkan warga sekitar. Ia justru ingin membersihkan tanah yang kosong itu agar tidak menjadi sarang nyamuk dan ular karena sebelumnya tanah itu ditumbuhi semak belukar.

Namun demikian, dia memutuskan menghentikan sementara proses pembangunan klinik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya