SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Sragen (Solopos.com)–Pimpinan SMA Negeri 1 Sragen menunda pemungutan uang pembangunan bagi setiap siswa yang naik kelas senilai Rp 150.000/orang lantaran diprotes para orangtua/wali murid, Sabtu (18/6/2011).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Semula uang pembangunan tersebut diwajibkan bagi siswa sebagai syarat pengambilan
raport.

Seorang siswa kelas I yang naik kelas II, Sita, saat dijumpai wartawan, Sabtu kemarin, mengungkapkan sebelumnya sekolah memberikan edaran kepada semua siswa untuk membayar uang pembangunan senilai Rp 150.000/orang. Surat edaran itu, terangnya, disampaikan pada Kamis (16/6/2011).

“Namun entah mengapa hari ini (Sabtu-red) ada pengumuman kalau uang pembangunan itu tidak jadi dipungut atau ditunda. Dalam surat edaran itu uang itu digunakan untuk pembangunan,” akunya.

Sejumlah orangtua siswa menyampaikan perihal surat edaran tersebut kepada Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman melalui short message service (SMS) atau melalui jejaring sosial facebook.

Sementara, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMAN 1 Sragen, Suyoto, saat ditemui wartawan, Sabtu, mengaku sudah mencabut surat edaran sekolah itu.

Dia mengatakan sekolah sengaja menunda penarikan uang pembangunan senilai Rp 150.000/orang karena diprotes orangtua atau walimurid.

(trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya