SOLOPOS.COM - Ilustrasi peringatan Hari Buruh. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Setiap tanggal 1 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia atau Internasional yang dikenal sebagai May Day.  Biasanya, para pekerja menggelar aksi dalam rangka Hari Buruh guna menyampaikan tuntutan demi kesejahteraan para buruh.

Sejarah Hari Buruh Sedunia atau May Day kali pertama muncul di AS di Amerika yang bermula dari perjuangan mendapatkan jam kerja 8 jam sehari di Chicago abad ke-19. Pada saat itu, ketika sistem kapitalis menguasai industri Amerika Serikat, buruh harus kerja selama 16 jam sehari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melansir dari situs Britannica, melihat sejarahnya, awal mulanya Hari Buruh atau May Day digunakan untuk memperingati perjuangan dan pencapaian bersejarah yang dibuat oleh pekerja dan gerakan buruh. Gerakan buruh tersebut terjadi pada abad ke-19 yang menuntut hak-hak pekerja dan delapan jam kerja per hari hari di Amerika Serikat.

Baca Juga: Di Hari Buruh Internasional, Presiden Jokowi Tulis Pesan Menyentuh Ini

Sehingga mereka menuntut pengurangan jam kerja selama 8 jam. Federasi Buruh Amerika menetapkan 1 Mei 1886, sebagai hari buruh dan buruh di seluruh negeri harus mogok untuk menuntut 8 jam hari kerja tersebut.

“Alasannya adalah bahwa dekade sebelumnya ada pengangguran yang mengerikan … namun teknologi baru telah membuat majikan lebih kaya,” papar seorang profesor studi perburuhan, Bill Edelman, dilansir dari NPR seperti dikutip dari Bisnis.com pada Minggu (1/5/2022).

Pada Mei itu, para anarkis dan aktivis buruh di Chicago memulai pemogokan multi-hari yang dikenal dengan Haymarket. Pada tanggal 3 Mei, protes berubah menjadi kekerasan ketika polisi menyerang pekerja yang berdemonstrasi di dekat pabrik McCormick Reaper. Hari berikutnya, pertemuan yang diadakan di Alun-Alun Haymarket kota menjadi lebih berdarah. Terjadi bentrokan yang menewaskan petugas dan warga sipil.

Baca Juga: Peringati Hari Buruh, Serikat Pekerja Boyolali Gelar Aksi Damai

Sebuah bom meledak di antara barisan polisi dalam huru-hara, tetapi sejarawan mengatakan tidak jelas apakah itu ditujukan untuk polisi atau kerumunan warga sipil. Dalam kasus itu, delapan orang dinyatakan bersalah atas konspirasi pembunuhan.

Untuk menghormati para pekerja Chicago, Konferensi Sosialis Internasional pada  1889 menobatkan May Day sebagai hari libur buruh, melahirkan apa yang sekarang disebut oleh banyak negara sebagai Hari Buruh Internasional. Meski demikian, AS justru merayakan hari buruh internasionalnya pada pekan kedua bulan September setiap tahunnya. Di Indonesia, tahun 1920 juga mulai memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei ini.

Bagaimana peran organisasi buruh Amerika Serikat dalam sejarah Hari Buruh Sedunia? Mengutip situs History, Minggu (1/5/2022), revolusi industri di Amerika menyebabkan ribuan pria, wanita, dan anak-anak meninggal setiap tahun karena kondisi kerja yang buruk dan jam kerja yang panjang. Oleh karena itu, diadakan kesepakatan oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions (yang kemudian menjadi Federasi Buruh Amerika, atau di Chicago pada tahun 1884.

Baca Juga: 7 Tahun Hari Buruh Wonogiri Tanpa Demonstrasi, Apa Kuncinya?

Tahun berikutnya, organisasi buruh terbesar di Amerika (Knights of Labour) juga mendukung proklamasi tersebut yang mendorong para pekerja untuk mogok dan berdemonstrasi. Dengan demikian, barulah terjadi kerusuhan Haymarket Chicago.

Berdasarkan situs Times, Konferensi Sosialis Internasional pada 1889 menyatakan 1 Mei sebagai hari libur internasional untuk buruh (Hari Buruh Internasional) untuk memperingati peristiwa Haymarket.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya