SOLOPOS.COM - Spanduk dukungan kepada eks Lurah Gajahan Suparno terpasang di pagar Kantor Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, Senin (3/5/2021) dini hari. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Eks Lurah Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Suparno, mengaku mengambil hikmah atas pencopotan jabatan yang dia alami sebagai buntut kasus pungutan liar (pungli) anggota Satlinmas Gajahan terhadap sejumlah pengusaha di Coyudan.

Namun demikian meski mendapat dukungan dari sejumlah warga yang kecewa atas pencopotan dirinya, Suparno tidak mendukung atas upaya warga tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Warga ya gak apa-apa. Bekerja bisa saja salah bisa benar. Pun mboten [tidak menyayangkan pencopotan]. Saya salah," kata dia, Senin (3/5/2021), di Kantor Kelurahan Gajahan.

Baca juga: Kecewa Lurah Gajahan Solo Dipecat, Sejumlah Warga Galang Spanduk Dukungan

Lebih lanjut saat dimintai konfirmasi apakah ada unsur paksaan saat diminta tanda tangan atau tidak, dia menjawab untuk meminta konfirmasi ke dinas terkait mengenai hal itu.

"Saya inginnya kondusif. Semua bisa bekerja dengan baik," papar Suparno.

Pada Senin, Suparno sedang mengemasi barang-barang pribadi yang masih berada di kantor Kelurahan Gajahan. Selanjutnya, dia akan berkantor di Kantor Kecamatan Pasar Kliwon untuk sementara waktu.

Diberitakan, sejumlah warga Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, menyatakan kecewa dengan keputusan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang mencopot Suparno dari jabatan Lurah Gajahan.

Baca juga: Tim Saber Pungli Solo Minta Warga Jangan Ragu Laporkan Kasus Pungutan Liar

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin, warga memasang spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Suparno di pagar Kantor Kelurahan Gajahan pukul 02.00 WIB. Spanduk dilepas oleh aparat pukul 06.00 WIB.

Kemudian sejumlah pemuda setempat mengumpulkan tanda tangan warga sebagai bentuk dukungan kepada Suparno.

Dianggap Baik kepada Masyarakat

Salah satu warga setempat, Joko Purwanto, menjelaskan sejumlah pemuda sedang meminta dukungan dengan membawa spanduk untuk ditandatangani ke rumah-rumah warga. Warga kecewa dengan keputusan Wali Kota Solo yang mencopot Suparno.

"Soalnya orangnya baik kepada masyarakat. Masalah pungutan saya enggak pati anu. Tapi tahu-tahu ada pemecatan. Masyarakat enggak terima," kata dia yang juga sebagai Ketua RT 001 RW 005 Gajahan, Senin.

Baca juga: Cerita Anna Silvia: dari Finalis Putri Solo hingga Wakili Indonesia di Miss Elite World

Menurut dia, warga sekitar tidak tahu adanya pungutan liar yang dilakukan linmas dengan tanda tangan lurah setempat.

"Sebenarnya pak lurah dua kali enggak mau teken. Tapi Ketua LPMK teken kan mau enggak mau teken," paparnya.

Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryatmo, menjelaskan meminta warga setempat menyampaikan aspirasi dengan surat resmi supaya lebih terarah. Dia khawatir pemakaian spanduk bisa ditunggangi orang yang tidak bertanggung jawab.

"Ada beberapa MMT yang dipasang pemuda-pemuda di sana [warga Gajahan] intinya dengan adanya kejadian kemarin butuh kejelasan. Kami kumpulkan dan memberikan informasi mulai dari awal sampai akhir sehingga mereka menerima untuk menyampaikan aspirasi yang lebih terarah," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya