SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI–Masyarakat Boyolali diminta mewaspadai penyebaran dan penularan penyakit chikungunya. Pasalnya, cuaca yang cukup ekstrim pada bulan Januari hingga beberapa bulan ke depan rawan terjangkit penyakit chikungunya ini.

“Melihat tren penyakit, musim hujan rawan dengan merebaknya beberapa penyakit. Tahun sebelumnya, chikungunya muncul saat musim hujan pada Januari hingga Februari,” tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Syamsudin di kantornya, Kamis (5/12/2012).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Syamsudin mengatakan nyamuk berpeluang berkembang biak pada musim hujan. Terlebih jika masyarakat tidak memiliki kebiasaan membersihkan tempat yang berpotensi menyebabkan genangan air. Nyamuk pembawa virus chikungunya yang berasal dari spesies aides albopictus.

Ekspedisi Mudik 2024

Dijelaskan, pada pekan ke-2 Februari juga perlu diwaspadai munculnya serangan demam berdarah dengue (DBD). Sebab, sekitar 43 desa dari 14 kecamatan di Boyolali tahun-tahun lalu sempat diserang chikungunya dan DBD. Sementara 73 desa lainnya terserang secara sporadis.

“Kami telah sebarkan surat edaran ke seluruh kecamatan, kelurahan, dan Puskesmas untuk mewaspada kedua penyakit ini. Pasalnya, ini tren atau musim chikungunya dan DBD,” imbuhnya.

Lebih lanjut Syamsudin menjelaskan hingga saat ini belum ada kasus kedua penyakit itu. Pihaknya bakal melakukan uji laboratorium darah jika warga yang diduga terkena DBD karena kasus baru dilihat berdasarkan gejala medis.

(JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya