Solopos.com, SEMARANG – Tingginya angka persebaran Covid-19 di Kota Semarang tak terlepas dari ditemukannya kasus penularan di suatu kelompok atau lingkungan masyarakat, yang kerap disebut klaster.
Informasi yang diterima Solopos.com, total ada 48 klaster Covid-19 yang masih aktif atau persebarannya hingga kini masih terjadi. “Total klaster yang masih aktif saat ini di Kota Semarang mencapai 48. Dominasi oleh klaster keluarga, perkantoran, dan pengajian,” jelas Kepala DKK Semarang, dr. Abdul Hakam, dalam keterangan resmi, Selasa (11/11/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hakam menambahkan berdasarkan data yang ia peroleh terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 di Semarang pascalibur panjang. Hingga 10 November, terjadi kenaikan kasus positif mencapai 88 kasus. “Kenaikan tersebut dipicu dengan adanya klaster baru yakni pengajian dan sejumlah klaster keluarga,” imbuhnya.
Ditawari Jadi Guru ASN, Warga Pekalongan ini Tertipu Rp125 Juta
Dinkes Kota Semarang juga menyebut kegiatan libur panjang disinyalir menjadi media transmisi Covid-19. Kegiatan libur juga berbanding lurus dengan kegiatan budaya yang mengundang kerumunan massa, seperti pernikahan, anjangsana, liburan, dan acara keagamaan. Dari hasil pengamatan pada situs web siagacorona.semarangkota.go.id, peningkatan jumlah suspect terjadi sejak pekan ke-21, atau sejak Semarang semakin diguyur hujan.
Kesembuhan pasien Covid-19 di tempat isolasi Rumah Dinas Wali Kota Semarang juga mengalami pelambatan. Suhu yang relatif lebih dingin disebut-sebut menjadi pemicu virus bertahan lebih lama di dalam tubuh pasien. Kondisi cuaca yang sering berubah secara drastis juga menyebabkan penurunan daya tahan
tubuh, sehingga lebih mudah terinfeksi virus.
Gubernur Jateng Tuntut Agresivitas 7 Daerah Kendalikan Covid-19, Mengapa?
Sementara itu, berdasarkan data di situs web siagacorona.semarangkota.go.id per Jumat (13/11/2020), kasus positif Covid-19 di Kota Semarang telah mencapai 11.519. Perinciannya, 629 pasien masih menjalani perawatan, 9.882 orang dinyatakan sembuh, dan 1.008 orang meninggal dunia akibat Covid-19.