SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik karena dampak corona atau Covid-19 (Antara)

Solopos.com, WONOGIRI - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Adhi Dharma, menyatakan pemudik yang masuk Wonogiri tak serta merta berstatus orang dalam pemantauan Covid-19. Kendati demikian mereka harus menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing minimal 14 hari.

Hal itu disampaikan Adhi Dharma saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (4/5/2020). Sejumlah pemudik masih ditemui melintas di Wonogiri meski pemerintah telah memberlakukan kebijakan larangan mudik. Bahkan pada Minggu (3/5/2020), aparat Polres Wonogiri mencegat pemudik yang naik travel.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sabar, Data Calon Penerima Bantuan Sosial Tunai Rp600.000 di Karanganyar Belum Kelar Karena Masalah Ini

Sejumlah pemudik itu mengalami demam dan langsung menjalani screening di RSUD Wonogiri sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19. Adhi menjelaskan selanjutnya kesehatan para pemudik itu akan diawasi oleh puskesmas tempat mereka tinggal.

Seperti diketahui, puluhan pemudik yang masuk Wonogiri menggunakan mobil travel dicegat aparat Polres Wonogiri. Ada empat unit mobil travel yang dicegat, yakni berepalat nomor B (Jakarta dan sekitarnya), D (Bandung dan sekitarnya), K (Pati), dan AE (Madiun dan sekitarnya).

Update Kasus Covid-19 Indonesia: Pasien Positif Tambah 395 Jadi 11.587 Kasus, Sembuh Capai 1.954 Orang

Setiap mobil berisi 10 hingga 12 penumpang termasuk sopir. Mereka hendak pulang ke Tirtomoyo, Wonogiri. Ada pula yang ke Pacitan. Petugas medis memeriksa suhu tubuh mereka sesaat setelah sampai di tempat penyekatan.

Suhu Panas

Satu orang dari masing-masing mobil travel terdeteksi demam dengan suhu tubuh lebih dari 37 derajat celcius dan 38 derajat celcius. Satu orang di antaranya sopir, selebihnya penumpang. Lalu seluruh pemudik dibawa ke RSUD untuk diperiksa dan didata.

Cerita Lengkap Ferdian Paleka Ngeprank Bagikan Sampah ke Waria Hingga Rumahnya Digeruduk Massa

“Pemudik yang kemarin [Minggu] disekat [dicegat] di Nambangan [lokasi penyekatan pemudik bekas tempat penimbangan kendaraan milik Dinas Perhubungan Jawa Tengah] juga menjalani prosedur sama seperti itu," jelas Adhi.

"Saya yakin data identitas dan tempat tujuan mereka sudah sampai ke puskesmas-puskesmas [di Wonogiri dan Pacitan, Jawa Timur]. Kemudian mereka akan dipantau terus,” lanjutnya.

Makasih Pak Bupati, Tenaga Medis Karanganyar Bisa Menginap di Hotel Ini Selama Pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya