SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk aedes aegypti. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dinas Kesehatan Karanganyar meminta warga mengoptimalkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk alias PSN menjelang musim penghujan. Pasalnya, hingga saat ini, terdapat 268 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tercatat terjadi di Karanganyar, Jawa Tengah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Dinkes Karanganyar, Purwati, kepada Solopos.com, Rabu (30/9/2020). Dia mengatakan musim penghujan rawan semakin berkembang biaknya nyamuk pembawa penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD). Gerakan PSN menjadi kewajiban bagi masyarakat agar risiko terkena penyakit tersebut bisa diminimalisasikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Covifor, Obat Virus Corona Asal India Masuk ke RS Indonesia

“Kami imbau warga agar optimalkan PSN. Terutama di lingkungan luar rumah dan aktif dalam pemantauan jentik nyamuk secara berkala melalui program tilik tonggo. Pengenalan gejala DBD secara dini juga penting agar bisa segera mendapakan akses pelayanan kesehatannya,” jelas Purwati.

Menurut Purwati, berdasarkan laporan yang diterima dari petugas, sejak Januari 2020 hingga akhir September 2020 total kasus DBD yang tercatat mencapai 268 kasus.

900 Kasus DBD

Kasi P2P Dinkes Karanganyar, Sri Winarno, menjelaskan meskipun angka kasus DBD mencapai 268 kasus namun angka tersebut menunjukan tren penurunan dibandingkan tahun lalu. Tercatat, selama 2019, kasus DBD di Karanganyar hampir sebanyak 900 temuan.

“Memang kalau dihitung per pekan di tahun 2020 trennya meningkat. Tapi kalau dibandingkan dengan kasus 2019, sebenarnya tren ini jika diambil rata-ratanya menunjukan penurunan kasus DBD,” papar dia.

Peluang Bisnis Coffee Bun Menggiurkan, Begini Kalkulasinya...

Terkait gerakan PSN serentak di Karanganyar, Winarno mengatakan koordinasi sudah diserahkan di masing-masing desa dan wilayah puskesmas masing-masing. Sehingga, apabila ada kasus DBD di desa tertentu, Puskesmas wajib untuk menggerakkan PSN di lingkungan masyarakat.

“PSN serentak bukan Dinkes yang mengadakan. Sudah ada nanti dikoordinasi wilayah Puskesmas masing-masing dengan kadernya. Tentunya warga juga diminta aktif untuk melakukan gerakan PSN,” beber dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya