SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Purwokerto–Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas,  menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) diare di wilayahnya karena penyakit ini telah menyebabkan enam warga meninggal dunia dalam sepekan.

“Kami telah mengkategorikan kejadian diare ini sebagai KLB Diare. Kami juga telah membuat laporan ke Bupati Banyumas dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Widayanto di Purwokerto, Sabtu (24/10).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkait hal itu, kata dia, biaya pengobatan penderita diare akan ditanggung pemerintah dan Dinkes Banyumas juga telah membuat posko di lokasi kejadian yang bertempat di Balai Desa Pamijen, Kecamatan Sokaraja.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengatakan, Dinkes Banyumas telah memberikan kaporit pada sumur-sumur warga Desa Pamijen sebagai upaya menekan penyebaran bakteri penyebab diare.

Selain itu, lanjutnya, Dinkes Banyumas bersama Dinkes Provinsi Jateng telah mengambil sampel air dan kotoran korban diare untuk diuji di laboratorium kesehatan di Semarang yang hasilnya dapat diketahui satu pekan mendatang.

Mengenai korban yang dirawat di rumah sakit (RS Margono Soekarjo Purwokerto, red.), menurut dia, hal itu disebabkan terlambatnya penanganan.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, rata-rata para korban telah mengalami dehidrasi berat,” katanya.

Sebelumnya, wabah diare di Desa Pamijen telah menyebabkan enam warga meninggal dunia dalam sepekan, 10 orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 69 warga lainnya mengeluhkan gejala yang sama.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya