SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan perumahan (Rachman/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO — Properti sudah banyak dikenal sebagai sarana investasi. Jenis investasi ini bahkan disebut dapat lebih membawa keuntungan besar dibandingkan deposito jika pemilihannya tepat. Lalu bagaimana cara memilih properti yang tepat untuk berinvestasi di masa saat ini?

Manager Ray White Soloraya, Antonius Hari Pranoto, menjelaskan investasi merupakan sebuah cara untuk mengamankan uang. Dari pada terjerumus pada bentuk-bentuk investasi bodong, menurutnya masyarakat dapat memanfaatkan properti untuk berinvestasi. Sebab menurutnya properti merupakan salah satu sarana investasai yang paling bagus.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Dia menyebut ada beberapa jenis sarana investasi yang dapat digunakan. Selain propreti juga ada deposito dan sebagainya. Namun untuk deposito, meski ada bunga, namun nilai depositonya tidak tumbuh. Lain pada properti, yang bisa menghasilkan keuntungan dari beberapa sisi. Sebab properti bisa disewakan yang otomatis akan menghasilkan keuntungan. Belum lagi, ketika memiliki properti yang tepat, nilainya sangat berpotensi untuk terus naik.

“Nilai propertinya bisa naik dan aman, surat dikuasai, fisik juga dikuasai. Dari pada menyerahkan uang ke pihak yang tidak jelas, kemudian waktunya berharap dapat hasil, justru uangnya hilang [investasi bodong],” kata dia saat ditemui, Sabtu (7/1/2023).

Dia pun memberikan beberapa tips untuk berinvestasi properti yang tepat dan aman.

1.Pastikan surat-suratnya tidak bermasalah.

Jika membeli rumah, minimal ada sertifikat dan Izin Mendirikan bangunan (IMB) kalau ada bangunannya. Namun kalau hanya tanah, cukup memastikan sertifikatnya. Kemudian dicek apakah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sudah dibayar dengan tertib.

2. Pertimbangkan prospek

Sebelum membeli sebuah properti, pastikan prospek ke depannya. Misalnya lokasi di dekat exit tol mungkin prospeknya akan lebih bagus dari pada wilayah yang tidak ada aktivitas infrastruktur yang pasti.

3. Tidak rawan banjir atau bencana lainnya.

Pada lokasi rawan banjir mungkin bisa mendapatkan harga properti yang murah, namun harga jualnya tidak akan naik banyak. Dia menyarankan untuk lebih memiliki tempat yang lebih aman sehingga harga jualnya bisa tinggi.

4. Pastikan keperuntukannya.

Jika properti yang akan dibeli ditujukan untuk keperluan usaha, ada baiknya tidak membeli lahan atau bangunan yang ada di dalam perumahan atau pemukiman. Lingkungan perumahan akan lebih cocok untuk hunian. Kemudian jika ingin membeli gudang, pastikan memiliki akses yang bisa dilewati kendaraan besar.

5. Pastikan dulu harganya.

Cari perbandingan harga, yang bisa dilakukan dengan melihat pasar online atau yang lain. Jika ada selisih terlalu jauh, berarti harga yang ditawarkan terlalu mahal.

“Kalau masih awam di dunia properti, ada baiknya konsultasi ke agen properti seperti kami [Ray White]. Tidak apa-apa mau beli konsultasi dulu, kan free. Minta alternatif, misal mau investasi di wilayah A dengan budget sekian, pilihannya apa saja yang sesuai. Jadi masyarakat bisa memilih yang terbaik,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya