SOLOPOS.COM - Salah satu ODGJ dipasung di Kemusu, Boyolali dikunjungi tim kesehatan dan forkopimcam, Selasa (1/12/2020). (Solopos.com-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, jajaran forum komunikasi pimpinan Kecamatan Kemusu, dan Pemerintah Desa Bawu melakukan home visit terutama untuk orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ yang dipasung. Kunjungan langsung ODGJ yang dipasung itu adalah bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah untuk membebaskan mereka.

Sugeng, 35, warga Blendung, Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah terlihat berjongkok di pelataran depan rumahnya, Selasa (1/12/2020). Mengenakan kaus hitam dan celana pendek warna biru gelap. Tanpa alas kaki, dia terlihat asik sendiri memainkan batu-batu kecil, rumput, batang kayu kecil, atau apapun yang ditemui di depannya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sugeng merupakan salah seorang ODGJ di Kabupaten Boyolali. Oleh Dinas Kesehatan Boyolali, dia tercatat sebagai salah satu ODGJ yang mengalami pemasungan. Namun hari itu dia sedang dilepas dari pemasungan oleh keluarganya.

Toyota Indonesia Sambut Produksi Lokal Mobil Hibrida

Sugeng biasanya dipasung di ruang belakang di rumahnya. Rumah papan, dengan alas tanah. Di lokasi pemasungan terlihat sebuah balok kayu dan rantai. Tidak ada kursi atau dipan di dekat balok itu. Hanya lantai tanah dan pasir.

Hari itu, dia dikunjungi oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, jajaran forkompincam dan pemerintah desa setempat. Dia merupakan salah satu ODGJ yang mendapatkan pelayanan home visit. Pelayanan kesehatan yang diprogramkan untuk menangani ODGJ agar bisa pulih. Terlebih untuk ODGJ yang dipasung.

Pihak keluarga pun berharap Sugeng bisa kembali pulih. Menurut ibunya, Sumini, 70, anak pertamanya itu awalnya dalam kondisi baik-baik saja. Namun kondisinya berubah setelah dia pulang merantau. "Saya juga sedih, tapi saya juga harus bagaimana," kata dia. Kaki Sugeng ditali agar tidak pergi jauh. Menurutnya dengan ditali itu, Sugeng masih bisa berjalan namun tidak jauh.

Lumba-Lumba Tersesat di  Sungai Aceh Viral di Medsos

Dokter jiwa dari RSUD Simo, dr. M. Ismail Salahudin Sp. KJ, bersama tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali yang mengunjungi Sugeng saat itu pun berupaya memberikan pelayanan kesehatan untuk Sugeng.

Hak ODGJ

"Hari ini kami melakukan home visit terutama untuk ODGJ yang dipasung. Pasien gangguan jiwa yang dipasung sebenarnya mereka memiliki hak-hak sama dengan kita. Dia memiliki hak hidup bebas. Tapi karena adanya suatu gangguan, sehingga keluarga atau penduduk sekitar merasa takut atau terganggu jiga tidak dipasung. Kami dokter jiwa dan Dinas Kesehatan Boyolali, berusaha agar orang dengan gangguan jiwa yang kebetulan dipasung berangsur membaik dengan pengobatan yang kami lakukan secara terpadu dan menyeluruh serta berkesinambungan," tuturnya saat ditemui disela kegiatan home visit itu.

Melalui penanganan yang dia lakukan dia optimis kondisi ODGJ yang dipasung akan semakin membaik. Finalnya ODGJ yang dipasung diharapkan bisa bebas kembali dan menikmati hidup normal kembali. Bisa duduk bersama keluarga, makan bersama keluarga dan sebagainya.

6 Zodiak Ini Mungkin Partner Terbaikmu saat Berlibur

"Konfisi pasien [Sugeng], kadang bahkan mungkin sering dipasung, ada pengikatan. Tapi tadi dari keluarga menyampaikan kadang juga bisa dilepas. Kami berusaha agar selamanya bisa dilepas dengan pengobatan. Tapi ini juga membutuhkan peran masyarakat sekitar," lanjut dia. Dalam penangananya, pasien yang dipasung akan mendapatkan terapi di rumah.

Sugeng bukan satu-satunya ODGJ dipasung di Kecamatan Kemusu. Tak jauh dari lokasi tersebut, tepatnya di wilayah Bawu, juga ada satu ODGJ lain yang dipasung.

Dia adalah Sutarman, 65. Setiap harinya dia dipasung di sebuah rumah papan yang berada tak jauh daru rumah kakaknya, Sulomo. Tidak banyak perabot di rumah tersebut. Ukurannya mungkin 4 m x 5 m. Berdinding papan dan berlantai tanah. hanya terlihat ada semacam dipan di pojok rumah.

Waspada, 4 Zodiak Ini Sering Hilang Fokus saat Kerja!

Dipan papan itulah yang menjadi tempat Sutarman tidur dan menghabiskan harinya. Di sisi lain, berjarak sekitar dua meter dari dipan Sutarman ada sekat kecil yang memisahkan ruang Sutarman dan kandang sapi. Saat malam dia tidur satu rumah dengan sapi. Meski saat pagi, sapi akan dipindahkan di pekarangan rumah.

Kakak Sutarman, Sulomo mengatakan Sutarman mengalami gangguan jiwa sudah cukup lama. Sudah sekitar 30 tahun. Dulunya Sutarman merupakan tukang kayu. Secara pasti dirinya juga tidak dapat menyebutkan penyebab gangguan yang dialami Sutarman.

Sutarman harus dipasung karena siring mengamuk. Sudah sekitar delapan tahun dia dipasung. Sebenarnya sudah pernah dari pihak keluarga berupaya mencari kesembuhan untuk Sutarman ke rumah sakit atau penyembuhan alternatif. Namun hasilnya belum terlihat nyata. "Ya, semampu saya, saya rawat," kata dia. Menurutnya Sutarman lebih merasa nyaman berada di rumah terpisah itu daripada tinggal di rumahnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya