SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Dinamika politik di Boyolali tampaknya semakin dinamis jelamg pilkada.

Solopos.com, BOYOLALI—Ketua Presidium Koalisi Boyolali Bangkit (KBB), Fuadi, mengaku tidak terpengaruh dengan rumor terkait potensi perpecahan di tubuh koalisinya. Dia menegaskan hingga saat ini enam partai politik (parpol) yang tergabung dalam KBB, yakni Golkar, Gerindra, PKS, PAN, PKB, dan Demokrat, masih terus berkomunikasi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Sampai hari ini tidak ada yang rasan-rasan kalau mau menyeberang merapat ke PDI Perjuangan [PDIP]. Kami masih solid kok,” kata Fuadi, saat ditemui solopos.com, di ruang kerjanya, Selasa (23/6/2015).

Bahkan menurut Fuadi, saat ini KBB masih terus berproses menjaring calon bupati dan figur yang layak bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015. “Figur kami banyak sudah ada beberapa nama yang mengembalikan formulir pendaftaran calon bupati ke KBB, termasuk saya,” kata Fuadi.

Dengan demikian, Fuadi optimistis KBB maupun partai-partai yang masih setia bersama KBB bisa mengusung satu pasang calon untuk maju ke Pilkada. Minimal bulan depan atau sampai pada jadwal pendaftaran calon bupati ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), KBB sudah punya pasangan calon bupati dan wakil bupati.

Seperti diketahui, beberapa parpol anggota KBB mengakui adanya potensi perpecahan di tubuh koalisi. Sejumlah partai juga dikabarkan mulai merapat ke PDIP untuk mendukung Seno Samodro. Beberapa partai yang berpeluang bergabung ke PDIP antara lain PAN dan PKB.  Namun, permasalahan di KBB bukan hanya isu perpecahan melainkan konflik di internal Partai Golkar juga menjadi hambatan bagi KBB untuk segera memunculkan figur calon bupati.

“Saya komunikasi terus dengan Pak Tomo [Sutomo, Ketua DPD Golkar Boyolali versi Musda Solo]. Ndak ada pengaruhnya kok ke KBB. Malah ini ada upaya mediasi sehingga kami yakin segera ada calon bupati yang kami usung.”

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Boyolali, S.Paryanto, kembali menegaskan PDIP tetap akan mengusung pasangan calon sendiri mengingat partai berlambang moncong putih itu mengantongi 25 kursi di DPRD Boyolali. Meskipun demikian, PDIP tetap berkomunikasi dengan partai lain. “Sejak awal kami selalu membuka pintu bagi partai lain yang ingin bergabung. Tetapi perlu kami tegaskan, partai lain itu hanya bisa mendukung dan tidak bisa mengusung calon wakil bupati,” kata S.Paryanto.

Saat ini, PDIP sedang fokus untuk menentukan nama calon wakil bupati (cawabup) yang akan mendampingi calon bupati Seno Samodro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya