SOLOPOS.COM - Pemulung Putri Cempo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo berencana memberi pelatihan pada ratusan pemulung yang mengais rezeki di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo. Langkah itu diambil seiring rencana pengalihan pengelolaan sampah pada investor, tahun depan.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat ditemui wartawan di Balai Kota, akhir pekan lalu, mengaku telah menyiapkan sejumlah pelatihan bagi para pemulung, salah satunya keahlian mekanik. Pihaknya berharap keterampilan itu dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kami berkomitmen menberi pelatihan yang ilmunya bisa digunakan berwirausaha. Sehingga nantinya pemulung bisa mendapat pemasukan lain yang layak,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, mulai 2014, Pemkot berencana menerapkan teknologi insinerasi (pengubahan sampah menjadi energi listrik) dengan menggandeng pihak ketiga. Teknologi tersebut mensyaratkan wilayah TPA steril dari kegiatan memulung maupun penggembalaan ternak.

Wali Kota mengakui pekerjaan memulung telah menjadi tumpuan sehari-hari sejumlah warga. Oleh karena itu, pihaknya akan menerapkan kebijakan tersebut secara bertahap. “Dengan insinerator, 10 tahun ke depan sudah tidak ada penumpukan sampah di TPA. Untuk itu alih profesi harus disiapkan sejak dini,” ucap Rudy.

Menurut Wali Kota, sejumlah warga telah merespons baik rencana tersebut. Pihaknya segera melibatkan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Solo dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Solo untuk merumuskan teknis pelatihan. Pihaknya menargetkan pelatihan bisa dimulai secepatnya. “Jenis pelatihannya ada beberapa, salah satunya keterampilan mesin,” tutur dia.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Solo, Hasta Gunawan, menjamin Pemkot tidak akan lepas tangan terhadap nasib pemulung. Selain memberi pelatihan, pihaknya mengupayakan pemulung dapat ditarik menjadi karyawan pengelolaan sampah. “Mereka bisa turut andil mengelola Putri Cempo bersama investor.”

Sementara itu, salah seorang pemulung, Joko, 35, menyambut baik rencana alih profesi dari Pemkot. Namun, ia berharap rencana tersebut diimbangi pemberian modal kerja. Dengan demikian, para pemulung bisa benar-benar merintis usaha baru. “Penginnya ada bantuan juga untuk memulai wirausaha,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya