SOLOPOS.COM - Deretan sepeda listrik dan motor listrik di salah satu dealer penjual motor listrik di Sukoharjo, Senin (30/1/2023). (Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Penjualan motor listrik di Soloraya meningkat sejak tahun lalu. Harga yang dipatok juga relatif terjangkau untuk membeli motor listrik, mulai dari Rp5 juta hingga Rp30 juta. Selain itu, motor listrik juga diklaim hemat dibandingkan kendaraan lain.

Salah satu yang Solopos.com temui adalah Tunas, sales motor listrik dengan merk U Winfly di Sukoharjo. Tunas menyebut, motor listrik jauh lebih hemat dibandingkan motor yang menggunakan bensin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Secara rasio, motor listrik dengan tipe tertinggi hanya membutuhkan listrik sebesar 8 kWh atau Rp8.000 untuk satu kali mengisi daya untuk jarak 40 hingga 50 kilometer.

“Yang tipe tertinggi yang T3 itu rasionya Rp8.000 untuk jarak 80 kilometer, bisa lebih hemat lagi kalau mengendarainya dengan santai. Dibandingkan dengan motor berbahan bensin jelas jauh lebih hemat, apalagi dengan harga bensin yang sekarang terus naik,” tegasnya, Senin (30/1/2023).

Mengenai harga motor listrik, cukup beragam, mulai dari Rp5 juta hingga Rp13 juta. Angka tersebut sudah termasuk aki dan surat-surat seperti bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BKPKB) hingga surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Motor listrik tersebut sudah termasuk jaminan mesin selama sepuluh tahun. Untuk perawatan motor listrik tidak begitu banyak, hanya mengganti aki setiap dua tahun sekali.

“Karena enggak pakai bahan bakar, penggantian yang dilakukan cuman ganti aki setiap dua tahun, itu bisa dilakukan di dealer-dealer milik kami,” terangnya.

Pernyataan berbeda diungkapkan Wahyu dari Dealer Moto Gesits di Solo. Harga yang dipatok lebih tinggi, sekitar Rp30 juta hingga Rp40 juta tergantung jenis motor listrik yang dipilih.

“Harganya mulai dari Rp30 juta sampai Rp40 juta, tergantung jenisnya, kalau untuk kecepatan maksimal bisa sampai 70 km/jam,” ulas Wahyu.

Secara rasio penggunaan, juga cukup hemat mulai dari tenaga listrik sebesar 5kWh sekali mengisi daya dengan jarak tempuh mencapai 50 kilometer untuk baterai tunggal dan 100 kilometer untuk baterai ganda.

Wahyu menyebut sangat optimis penjualan motor listrik di Indonesia akan terus meningkat.

“Optimis penjualannya naik, karena pajaknya murah per tahun hanya Rp60.000 disamping itu juga hemat biaya mulai dari biaya servis sampai biaya pengisian daya. Apalagi saat ini harga bensin semakin fluktuatif, dan pemerintah juga sedang menyiapkan subsidi untuk pengguna motor listrik,” ulasnya.

Subsidi

Sejak akhir tahun lalu, kebijakan subsidi pembelian motor dan mobil listrik terus dibahas. Kabar terbaru, pada subsidi kendaran listrik segera diwujudkan awal Februari 2023.

Dikutip dari Bisnis.com, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah merinci ancar-ancar besaran subsidi. Dia mengungkapkan besaran subsidi tersebut yakni Rp80 juta untuk BEV, dan Rp40 juta untuk HEV.

Sedangkan untuk sepeda motor listrik Rp8 juta, serta motor listrik hasil konversi sebesar Rp5 juta.

Sementara, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan, menyampaikan rencana kebijakan tersebut telah matang, siap dieksekusi pada awal Februari nanti.

Hanya, ada perbedaan nominal pemberian subsidi antara dia dengan Menperin Agus Gumiwang sebelumnya. Kalau Menperin Agus menyebut subsidi motor listrik Rp8 juta, Luhut mengatakan besarannya yakni Rp7 juta per unit.

Solopos.com mencoba melihat lebih dekat bagaimana penjualan kendaraan listrik terutama motor listrik di Soloraya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya