SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang tahu di Pasar Bunder, Sragen, Sumarni melayani pembeli di kiosnya pada Sabtu (1/9/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SRAGEN–Harga keledai yang kian meroket membuat sejumlah pedagang tahun di Pasar Bunder, Sragen kebingungan. Mereka tak berani menaikkan harga tahu, karena takut sepi.

Salah satu pedagang tahu Pasar Bunder, Wati, mengatakan bahwa harga tahu mulai naik semenjak pandemi Covid-19. Kenaikan harga kedelai mulai signifikan sejak dua pekan lalu, yang naik hingga Rp2.000/kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kemarin harga kedelai masih Rp10.000/kg, sekarang naik hingga Rp13.000/kg. Tahu yang saya jual juga diproduksi sendiri,” terang Wati saat ditemui Solopos.com di kiosnya pada Sabtu (1/10/2022).

Ia menambahkan walaupun harga bahan baku tahu naik, ia tak lantas serta merta menaikkan harga karena dilema takut sepi. Harga tahu yang ia jual tetap, mulai dari Rp3.000/bungkus hingga Rp8.000/bungkus tergantung ukuran tahu.

“Tetep belum bisa mundak harga tahu,” tambah Wati.

Pedagang tahu lain, Sumarni mengatakan karena naiknya harga kedelai, keuntungan yang ia dapat jadi lebih sedikit. Ia lebih memilih untung sedikit daripada menaikkan harga tahu.

“Harga bahan bakar untuk produksi juga naik, solar naik. Jadi penghasilan pas-pasan,” tambah Sumarni.

Sumarni tidak bisa menjelaskan secara detail omzet tiap hari dari berjualan tahu tersebut, karena barang yang ia jual tidak tiap hari habis terjual.

Sementara itu Pengawas Perdagangan Diskumindag Sragen, Kunto Widyastuti mengatakan bahwa harga kedelai rata-rata di Sragen, dari hasil survei di Pasar Godang, Pasar Gemolong, dan Pasar Bunder adalah Rp12.600 /kg per 28 September lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya