SOLOPOS.COM - Pengukuhan anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Solo oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Balai Kota Solo, Rabu (19/5/2021). (Istimewa/Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO—Narasi positif dan optimisme pariwisata Kota Solo perlu diperluas untuk membangkitkan serta mempercepat pemulihan ekonomi lokal yang terdampak pandemi Covid-19.

Begitu pula dengan riset untuk pengembangan usaha dan bisnis pariwisata demi meningkatkan kunjungan wisatawan juga diperlukan. Hal ini menjadi tugas dan fungsi strategis Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Solo yang resmi dikukuhkan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (19/5/2021).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Ketua BPPD Kota Solo, Retno Wulandari, mengatakan dunia pariwisata saat ini menghadapi tantangan yang tidak mudah. Menurutnya, promosi pariwisata harus dilakukan dengan cermat dan proporsional di tengah pandemi yang belum seusai dan resesi ekonomi.

“Penguatan CHSE atau kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan khususnya sektor pariwisata harus terus kita lakukan dan kita komunikasikan agar tercipta rasa percaya dari masyarakat terhadap sektor ini,” ujar dia, kepada Solopos.com, Rabu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Dosen Pertanian UNS Solo Bimbing Petani Wonogiri Hasilkan Mete Bibit Unggul

Retno menambahkan selama pandemi, kebijakan pembatasan mobilitas bisa terjadi kapan saja jika tren penularan Covid-19 meningkat. Maka dari itu, secara internal sektor pariwisata harus siap dengan multi skenario dan memperkuat koordinasi sehingga tidak kaget setiap kali kebijakan pembatasan perjalanan diberlakukan.

Cara-cara promosi secara kreatif misalnya, dengan mengemas destinasi dikaitkan cerita budaya atau sejarah (storynomics tourism). Selain itu, perlunya membangun narasi yang akan menguatkan image destinasi yang sudah dikenal maupun memperkenalkan destinasi baru secara sinergis dengan branding kota/destinasi yang dimiliki.

Selain itu, optimalisasi platform digital dan media sosial sangat memungkinkan untuk melakukan promosi tanpa harus dengan bujet mahal. Dalam hal ini, BPPD akan terus mendorong promosi melalui inovasi dan digitalisasi pariwisata serta melakukan kerja-kerja kolaboratif dengan semua unsur yang terkait, termasuk kalangan millenial.

“Selama 2 bulan terakhir kami bergerak dengan beberapa kegiatan awal, yakni berkolaborasi dengan media untuk membangun narasi positif pariwisata Kota Solo melalui iklan layanan masyarakat, podcast pariwisata dan lain-lain,” imbuh dia.

Baca Juga: Proyeksi Ekonomi RI 2021 Dipangkas, Ini Faktor-Faktor Penyebabnya

Citra Pariwisata

Di sisi lain, narasi optimistis sektor pariwisata harus tetap ditumbuhkan. Hal ini berdasarkan keberhasilan program vaksinasi, dibukanya perjalanan domestik serta minat berwisata yang masih cukup tinggi adalah sebagaian alasan untuk kita tetap optimistis.

Di samping itu, BPPD siap bekerja sama dengan pemerintah daerah serta semua stakeholders pariwisata untuk terus mengkomunikasikan destinasi secara relevan, terintegrasi dan berkelanjutan sehingga Kota Solo dan Soloraya akan semakin menjadi pilihan utama bagi wisatawan.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dalam sambutannya mengatakan BPPD memiliki tugas dan fungsi strategis dalam meningkatkan citra pariwisata Kota Solo, meningkatkan kunjungan baik wisatawan nusantara pun wisatawan mancanegara, melakukan riset untuk pengembangan usaha dan bisnis di serta memberikan pertimbangan pada Pemkot dalam kebijakan pengembangan pariwisata khususnya terkait dengan aspek promosi kepariwisataan.

“Di tengah Ppndemi Covid 19 sektor pariwisata paling terdampak mengalami keterpurukan, pembatasan pergerakan orang, pengurangan akses dan penerbangan ke Solo makin memperburuk sektor pariwisata. Kita perlu memberikan dan memperluas narasi yang positif dan optimis soal pariwisata di Kota Solo khususnya untuk kebangkitan dan percepatan pemulihan ekonomi,” kata dia.

Baca Juga: Wisata Rawa Jombor Klaten Ditata Ulang, Warung Apung Pindah ke Daratan

Wali Kota menyebut distribusi vaksin pada PHRI Solo sejumlah 1.050 yang akan dilaksanakan vaksinasi Rabu - Kamis (19- 20/5/2021). Setelah itu, menyusul vaksinasi 1.950 orang. Sedangkan jumlah vaksin untuk Asita sebanyak 116 orang sudah direalisasikan, tinggal 88 orang menunggu giliran.

Di sisi lain, Gibran juga menyinggung masalah wellness tourism dan sport tourism. Sebelum Liga 1 dan 2 dimulai, pihaknya akan membuat Piala Wali Kota. Ada pula tiga event maraton yang disiapkan jika pandemi Covid 19 terkendali. Sementara Solo Great Sale tetap dilaksanakan, namun mundur Oktober 2021.

“Pemkot akan fokus pada penataan koridor Gatot Subroto dan Balekambang. Kita harus gandeng kabupaten di sekitar Solo atau Soloraya. Jadi dolan kemana silakan, tapi nginep dan makan dan membeli sovenir di Kota Solo. Wisata malam diperkuat lagi. Slogan Spirit of Java masih relevan akan kita kembangkan,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya