SOLOPOS.COM - Presiden menyampaikan pujian untuk Muhammadiyah melalui konferensi video dalam acara Milad Ke-109 Muhammadiyah Tahun 2021di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (18/11/2021). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengakui pemerintah sering mengganti kebijakan penanganan Covid-19. Menurutnya, hal ini wajar terjadi, karena virus corona penyebab Covid-19 terus bermutasi dan memunculkan varian baru yang sulit diprediksi seperti apa dampaknya.

“Banyak yang bertanya ini kok pemerintah ini kayak bingung berubah-ubah. Lah wong penyakitnya, virusnya juga berubah-ubah kok. Bermutasi, berubah-ubah,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (3/12/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Jokowi Beri Perhatian Khusus Omicron, APBN 2022 Lebih Responsif

Seperti diketahui selama hampir dua tahun digempur pandemi, pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan yang terus berganti. Presiden Jokowi menegaskan bahwa perubahan kebijakan yang dilakukan pemerintah selalu merujuk pada situati Covid-19 di Tanah Air.

“Kalau strategi kita tetap ya ditinggal sama virusnya kita. Kenapa kita berubah strategi, lapangan karena virusnya ini bermutasi, berubah-ubah. Pakai cara ini tidak bisa, pakai cara ini tidak bisa. Selalu berubah,” jelasnya.

Baca juga: Luhut Imbau WNI Tak ke Luar Negeri, Cegah Covid-19 Omicron

Presiden Jokowi juga mengklaim perubahan kebijakan selama pandemi bergulir selalu berdampak positif pada perekonomian nasional. Sebab, selalu ada beberapa sektor publik yang dilonggarkan. Saat ini dia mengklaim kondisi perekonimian Indonesia sudah mulai membaik.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau masyarakat Indonesia menunda perjalanan ke luar negeri untuk mencegah penularan Covid-19 varian Omicron. Dia juga melarang para pejabat negara terbang ke luar negeri meskipun untuk tugas kenegaraan.

Baca juga: Serba Serbi Covid-19 Omicron, Jangan Panik Tetap Waspada!

Selain itu, Luhut mengatakan vaksinasi booster atau dosis ketiga bagi manula dan kelompok rentan rencananya dilakukan mulai Januari 2022. Hal ini dilakukan guna membentuk kekebalan komunal agar kasus Covid-19 bisa dikendalikan.

Dia juga senantiasa mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, khususnya memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya