SOLOPOS.COM - Sebuah botol kecil berlabel “vaksin” di dekat jarum suntik medis di depan tulisan Coronavirus Covid-19. (Antara)

Solopos.com, SOLO -- Vaksin Covid-19 Merah Putih yang diklaim lebih cepat dan aman rencananya akan diproduksi secara massal pada akhir 2021 mendatang.

Lembaga Eijkman, beberapa perguruan tinggi, dan LIPI meyakini vaksin Merah Putih produksi anak negeri lebih cepat dan aman untuk diberikan kepada masyarakat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabar Gembira, REI Soloraya Permudah Perizinan Beli Rumah

"Kita harus turut serta dalam pengembangan vaksin ini, karena kita mempunyai kemampuan, sumber daya manusia, dan fasilitas yang mumpuni. Terkait pengembangan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Eijkman, kita telah menggunakan pendekatan terbaru yang lebih cepat dan aman serta mampu memberikan data yang akurat pada pemerintah," terang Deputi Fundamental Research Eijkman Institute, Prof Herawati Sudoyo Supolo dalam rilis yang diterima Solopos.com pada Rabu (18/11/2020).

Bawa Cangkul dan Sabit, 13 Sukarelawan MDMC Sragen Berangkat ke Cilacap

Ia menambahkan vaksin produksi Indonesia ini diyakini akan memberikan kedaulatan nasional. Oleh karena itu, percepatan penemuan kandidat vaksin Merah Putih ini dilakukan secara paralel.

"Vaksin Merah Putih diyakini akan memberikan kedaulatan nasional. Oleh karena itu, percepatan penemuan kandidat vaksin Merah Putih ini dilakukan secara paralel," tambah dia.

Arab Saudi Bekukan Visa Umrah, 18.752 Keberangkatan Tertunda

Lembaga Eijkman selalu memberikan laporan kemajuan penelitian di laboratorium mereka. “Kemungkinan kita akan memberikan laporan vaksin merah putih di awal 2021. Menurut saya vaksin Merah Putih itu jangka panjang. Kita tidak ingin memberikan vaksin Merah Putih yang tidak aman dan tidak manjur. Jadi kita akan melalui semua prosesnya. Tapi tetap ada percepatan tadi," ujar Herawati.

Meskipun begitu, Herawati mengimbau pencegaha jauh lebih baik dibandingkan dengan pemberian vaksin, terutama untuk mengendalikan penularan Covid-19 di Tanah Air.

Diklaim Terpanjang Di Indonesia, Kota Solo Punya Jalur Sepeda Sepanjang 25 Km

"Vaksin itu bukan segalanya, dalam dunia kedokteran pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Walaupun sudah memiliki vaksin nantinya, protokol kesehatan harus tetap kita jalankan," ujar dia.

Bukti Kemandirian Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek BRIN, Prof Ali Ghufron Mukti mengatakan vaksin Merah Putih yang diklaim aman ini murni dari pengembangan yang dilakukan anak bangsa.

Korban Covid-19 di Klaten Tambah 2, Kasus Baru Tambah 7

Hal ini membuktikan kemandirian Indonesia. Apalagi hal ini juga menyangkut kedaulatan dan kemampuan sebuah negara dalam penguasaan teknologi dan inovasi. Tentu dengan kemajuan ini Indnesia tidak akan menjadi negara pengimpor saja.

"Kita harus mampu memiliki terobosan. Dan untuk diketahui kita sudah mampu mengekspor vaksin ke 140 negara. Indonesia jadi negara rujukan di OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) untuk vaksin," beber Ghufron.

Hore! 7 Pasien Covid-19 di Klaten Sembuh, Paling Banyak dari Prambanan

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tak perlu takut dengan adanya vaksinasi Covid-19 yang akan dijalankan pemerintah. "Masyarakat tidak perlu takut terhadap vaksin dan program vaksinasi yang nantinya akan dijalankan pemerintah. Kendati begitu masyarakat harus tetap menjaga kesehatan karena vaksin bukan satu-satunya cara untuk terbebas dari virus Covid-19," pesan dia.

Perkembangan Vaksin Covid-19 Terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya