SOLOPOS.COM - Dua warga berada di lokasi penemuan mayat di pinggir Bengawan Solo di Dukuh Prayungan, Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, Sragen, Senin (23/1/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sosok jenazah perempuan ditemukan mengapung di perairan Bengawan Solo tepatnya di Dukuh Jenakrejo/Prayunan RT 028, Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Senin (23/1/2023) pukul 11.30 WIB.

Semula jenazah perempuan tak dikenal itu dikira bangkai binatang. Setelah dipastikan oleh banyak warga, ternyata benda yang mengacung itu sosok mayat perempuan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu orang yang kal pertama mengetahui ada jenazah mengapung itu adalah Mbah Sandi, 70, yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian. Ia mengaku awalnya tengah bersih-bersih pinggir Bengawan Solo. Ia lalu melihat ada sosok mayat di bawah barongan rumpun bambu yang terbawa arus Bengawan Solo.

Dia mengira sosok mayat itu bangkai hewan karena penglihatan Sandi sedikit kurang fokus akibat faktor usia. “Jasad itu sempat terbawa arus sejauh 1-2 meter sampai di ranting bambu kering kemudian naik lagi seperti melawan arus. Jadi aneh. Kemudian saya tinggal pulang,” ujarnya saat diwawancarai wartawan.

Saat Sandi pulang, cucunya yang semula membantu bersih-bersih melanjutkan aktivitas dengan memancing. Setibanya di pinggir Bengawan Solo, kata sandi, cucunya yang masih bocah itu naik ke jalan sembari menangis. Saat ditanya kenapa menangis, si bocah mengatakan ada mayat orang mengapung di Bengawan Solo.

Setelah mendengar pengakuan bocah itu orang-orang berdatangan ke pinggir Bengawan Solo untuk memastikannya. Kemudian ada warga yang melapor ke pihak berwenang.

Kepala Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen, Ismail Joko Sutresno, mengatakan jenazah perempuan itu diduga adalah warga Sukodono, Sragen. Ciri-ciri jenazah itu, kata Ismail, kepalanya gundul, gigi depan tanggal dua buah, memakai gamis warna hijau, dan celana pendek warna hijau motif bunga.

“Jenazah diperkirakan meninggal 4-5 hari yang lalu karena sudah kaku jenazahnya,” katanya.

Ismail menerangkan jenazah dibawa ke instalasi forensik RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk pemeriksaan lebih lanjut. Proses evakuasi jenazah melibatkan personel dari PMI Sragen, PSC 119 Sukowati, PSC 119 Puskesmas Sragen Kota, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, dan sejumlah sukarelawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya