Dikeluhkan, kerusakan jalan ke Museum Sangiran

Sragen (Espos)–Jalan menuju lokasi situs manusia purba, Museum Sangiran, di Kecamatan Kalijambe, rusak.

Kondisi tersebut dikeluhkan pengunjung museum dan masyarakat desa setempat. Salah satu pengunjung asal Sumberlawang, Joko mengungkapkan kondisi jalan menuju Museum Sangiran yang tersohor dikenal sebagai pusat pelestarian manusia purba dan hewan purba kondisinya tak terawat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Aspal jalan retak-retak. Pengunjung museum kerap harus mendapati bus yang ditumpangi berjalan miring, terutama saat bus melintas di jalan depan SD Negeri 1 Krikilan.

“Khususnya di depan SD itu. Bus yang lewat jalannya miring-miring. Selain itu, kalau hujan air melimpah ke jalan. Itu sangat tidak nyaman bagi kami, para pengunjung,” kata Joko, saat dijumpai Espos, akhir pekan lalu.

Jalan menuju Sangiran mulai rusak sekitar 500 meter dari pintu masuk museum. Jalan yang rusak itu merupakan bagian jalan lintas kecamatan, Kalijambe-Plupuh, sepanjang 4 kilometer (km).

Selain di lokasi menuju museum, kerusakan jalan rupanya juga terjadi di sepanjang jalan itu. Pengguna jalan dapat dengan mudah menemukan lubang di jalan akibat mengelupasnya aspal atau longsornya jalan. Karakteristik tanah setempat yang labil, kian memperparah kerusakan.

Kepala Desa (Kades) Krikilan, Widodo, kepada Espos, Minggu (26/12), mengakui jalan menuju Museum Sangiran terbilang rusak parah.

Menurut dia, hal itu disebabkan jenis tanah kawasan setempat yang memang labil. Selain itu, hujan deras yang kerap mengguyur wilayah tersebut juga ikut andil membuat kerusakan semakin parah.

“Padahal itu termasuk jalan poros antarkecamatan, Kalijambe ke Plupuh. Dan merupakan satu-satunya jalan yang langsung menghubungkan dua kecamatan itu,” jelas dia.

tsa