SOLOPOS.COM - ilustrasi (istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Startup LINE Indonesia dikabarkan telah menutup layanan LINE Today dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 80 karyawannya.

Terkait hal ini startup telekomunikasi asal Korea Selatan itu memberikan tanggapannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

County Manager LINE Indonesia Fanny Verona mengatakan saat ini LINE tengah melakukan langkah strategis untuk kembali fokus pada bisnis teknologi keuangan (fintech) di Indonesia.

Fanny juga mengatakan pihaknya masih berkomitmen untuk pasar Indonesia, dai tetap akan menyediakan layanan messenger LINE kepada pengguna sama seperti sebelumnya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami pun akan tetap menyediakan layanan yang esensial bagi pengguna setia kami serta akan tetap melakukan aktivitas seperti M&A dan investasi,” ujar Fanny kepada Bisnis pada Kamis (2/6/2022).

Baca Juga: Ramai-Ramai PHK Karyawan, Hari Keemasan Startup Sudah Berakhir?

Fanny menambahkan untuk LINE TODAY, hingga saat ini pengguna layanan LINE TODAY masih dapat mengakses serta menikmati berbagai konten berita maupun cerita secara menyeluruh. Ia pun menegaskan jumlah PHK kepada karyawan tidak sebanyak yang diberitakan.

“Sejalan dengan arah bisnis strategis kami, kami akan menetapkan sumber daya perusahaan kami. Adapun kami mengonfirmasi jika jumlah 80 orang yang tersiar tidak benar. Untuk informasi selanjutnya, kami akan mengumumkannya di halaman pemberitahuan untuk pengguna kami nanti. Terima kasih,” tegas Fanny.

Sebelumnya, kabar soal PHK dan penutupan layanan LINE Today Berita ini kali pertama dikabarkan lewat media sosial Twitter milik @ecommurz. Dalam cuitan tersebut dikatakan Line Indonesia menutup layanan Line Today dan memberhentikan 80 karyawannya.

Karyawan yang terkena PHK sudah diberitahu sejak dua pekan lalu. “LINE kini fokus pada industri Indo Fintech,” ujar @ecommurz dikutip pada Kamis (2/6/2022).

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Startup Lakukan PHK Karyawan, Kenapa Sebenarnya?

LINE menjadi startup keenam yang telah memberhentikan karyawannya di Indonesia. Dua hari lalu, startup Gim asal India mengumumkan telah menutup operasionalnya di Indonesia.

Adapun, penutupan ini berujung dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya sepuluh persen dari total karyawan atau sebanyak 100 orang.

Dalam waktu sepekan tercatat ada tiga startup yang melakukan PHK yaitu, LinkAja, Zenius,J D.ID dan pada awal Maret TaniHub juga melakukan PHK.

PHK ini pun dikabarkan muncul di tengah kondisi keuangan perusahaan yang serba sulit akibat tekanan ekonomi yang terindikasi dipicu sejumlah faktor.

Dari mulai tren naiknya suku bunga AS, kondisi makro ekonomi yang saat ini terjadi, hingga efek transisi pasca-pandemi Covid-19. Sebagai catatan, PHK yang terjadi pada startup ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Beberapa startup terkenal dan besar juga melakukan PHK pada tahun ini seperti Netflix dan Robinhood.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya