SOLOPOS.COM - Kapolsek Gubeng diceramahi takmir Masjid Ibrahim saat mengingatkannya soal prokes. (tangkapan layar/detik.com)

Solopos.com, SURABAYA — Belum semua warga patuh dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) kendati Covid-19 kian mengancam. Seperti yang terekam dalam video yang belakangan viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat Kapolsek Gubeng, Surabaya, Kompol Akay Fahli, malah diceramahi oleh salah satu pengurus takmir Masjid Ibrahim saat mengingat soal prokes. Akay melihat takmir di masjid di Jl Gubeng Klingsingan No. 88 itu tak menerapkan prokes saat salat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pak Kapolsek, mohon maaf ya, mohon maaf ya. Di Surabaya ini beraneka ragam. Sekali-kali tarawih atau jumatan di Masjid Ampel. Awal pandemi sampai sekarang ndak ada yang bicara. Ndak ada itu prokes dan lainnya,” demikian ucapan takmir masjid itu dalam video yang dilihat pada Sabtu (8/5/2021).

Tak hanya itu, takmir masjid tersebut juga menyebut bahwa masker tak menjamin seseorang aman dari virus. Untuk itu, ia mengatakan tak usah takut dan terlalu percaya dengan Covid-19 karena urusan mati dan hidup sudah diatur oleh Tuhan.

Baca Juga: Ketel Setrika Uap di Tulungagung Meledak, 2 Bocah Terluka

“Mohon maaf. Ndak jaminan bahwa masker ini aman Pak. Kita sebagai orang beriman bertakwa kepada Allah. Ini [masker] enggak jaminan. Orang-orang kalau sudah waktunya mati ya maka akan mati. Kalau sudah waktunya meninggal. Mohon maaf Pak Kapolsek,” jelas takmir masjid itu.

“Kalau Pak Kapolsek pernah mondok di pesantren, mohon maaf ini ajaran tauhid Pak. Ini saya ajarkan dan saya ajarkan ke santri-santri saya. Untuk itu alhamdulillah saya berdoa semoga bangsa Indonesia diberi keselamatan tidak ada kejahatan di muka bumi ini. Toh semuanya diatur oleh Allah di dalam Al-Qur’an. Semua diatur oleh negara di dalam UUD 1945,” katanya.

Kompol Akay saat dikonfirmasi membenarkan bahwa di dalam video yang viral itu memang dirinya yang diceramahi. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/5/2021) saat salat Jumat.

“Iya benar. Itu saya dengan takmir Masjid Ibrahim di Jl. Gubeng Klingsingan 88,” terang Akay saat dihubungi detik.com, Sabtu.

Baca Juga: Pengendara Motor yang DIduga Pelaku Pembakaran Perawat Cantik di Malang Terekam Kamera CCTV

Pendekatan Persuasif

Menurut Akay, peristiwa itu terjadi saat masjid tersebut pertama kali menggelar salat Jumat. Sebab selama ini izin bangunan bukan masjid tapi musala. Karena ada pemberitahuan itu, pihaknya kemudian ikut Jumatan dan mengecek langsung pelaksanaan protokol kesehatannya.

Namun setelah dicek, ternyata masjid tersebut tidak menerapkan jaga jarak dan sebagian tak memakai masker. Mengetahui itu, Kapolsek kemudian menanyakan hal itu kepada takmir masjid.

“Nah saya kan memastikan. Ternyata setelah salat di sana. Wah ini parah. Kok gak ada sosial distancing. Padahal kan kita masih dalam masa PPKM sampai tanggal 17 nanti,” urai Akay.

Baca Juga: Rombongan Anggota DPRD Ini Lolos Penyekatan di Tol Ngawi Tanpa Surat Bebas Covid-19

“Saya langsung bertemu dengan takmirnya. Kemudian saya sampaikan karena ini salat Jumat baru pertama kalinya. Kemudian kami mengingatkan dengan cara persuasif karena ini masih dalam masa Covid-19,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya