SOLOPOS.COM - Warga Nlarang datang ke BPN Sleman untuk musyawarah kedua UGR tol Jogja-Solo, Kamis (2/2/2023). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Solopos.com, SLEMAN — Warga Nglarang, Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, belum bersepakat terkait nilai uang ganti rugi tol Jogja-Solo. Menurut warga, nilai ganti rugi yang ditawarkan tim appraisal terlalu kecil dan tidak adil.

Para warga sebelumnya telah bermusyawarah terkait nilai uang ganti rugi (UGR) tol Jogja-Solo dua pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga Nglarang dan Karangbajang, Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati diundang ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sleman pada Kamis (2/2/2023). Dalam musyawarah kedua penentuan UGR ini, warga masih belum sepakat dengan nilai UGR yang ditawarkan.

Salah satu warga Nglarang, Sigit Maryadi menjelaskan warga hanya berharap harga tanah yang layak dan adil. Nilai UGR yang ditawarkan untuk warga Nglarang menurutnya terlalu rendah dibanding dusun-dusun di sekitarnya.

“Secara geografis, dari letak dan lebar jalan, akses dan lain-lain itu bagus di tempat kami, tapi harganya lebih rendah. Jadi kami minta penilaian yang layak dan adil saja. Tidak muluk-muluk, setara saja lah dengan dusun-dusun di kanan-kiri,” ujarnya.

Dia menutrukan ada sebanyak 74 undangan yang terdiri dari lebih dari 90 KK untuk musyawarah kedua ini. Artinya sebanyak itu warga Nglarang dan Karangbajang yang belum menyepakati nilai UGR pada musyawarah pertama, pada pertengahan Januari lalu.

Pada musyawarah kedua ini, ia melihat hanya dua bidang yang harganya dinaikkan, sehingga warga pun masih tetap menolak nilai yang ditawarkan.

“Ini masih ada negosiasi, kami mempertanyakan lembar kerja, formula yang dipakai bagaimana, dengan kondisi kampung kami yang kondisinya lebih bagus tapi kok harganya lebih rendah,” katanya.

Sigit memiliki satu bidang lahan dengan luas 125 meter persegi yang terdampak tol Jogja-Solo. Oleh tim appraisal dihargai Rp3,3 juta per meter dan bangunannya Rp1,9 juta per meter. Di kalurahan yang sama, kata dia, dengan akses jalan lebih sempit, harganya justru lebih dari Rp4 juta per meter.

Nilai tersebut menurutnya sangat mepet dengan harga pasaran di sekitar situ. Dia berharap setidaknya nilai UGR bisa sama dengan lokasi lain yang masih satu kalurahan, yakni sekitar Rp4 juta per meter.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Dua Pekan Musyawarah, Warga Nglarang Belum Juga Sepakati Nilai Ganti Rugi Tol Jogja-Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya