SOLOPOS.COM - Shopee dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dalam waktu dekat.(Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA – Meski sepak terjangnya sebagai perusahaan rintisan pada bidang layanan belanja daring atau e-commerce telah menyebar ke sejumlah negara, isu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kini menghantui Shopee.

Startup e-commerce asal Singapura ini dikabarkan melakukan PHK untuk merasionalisasi bisnis miliknya, termasuk di Asia Tenggara dan Spanyol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perusahaan rintisan yang kali pertama muncul pada 2015 tersebut mengawali sepak terjangnya di Singapura sebagai pusat belanja untuk segmen consumer to consumer (C2C). Perusahaan raksasa Sea Limited tercatat sebagai pemilik dari Shopee kala itu.

Platform berbasis aplikasi meluncurkan situs web untuk bersaing dengan situs e-commerce lain di kawasan Asia seperti Coupang, Lazada, Tokopedia, dan AliExpress.

Pergerakan Shopee sebagai platform marketplace daring tidak bisa terbendung. Hanya butuh waktu yang singkat sejak diluncurkan pertama kali di Singapura untuk Shopee menjamah negara-negara lainnya, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Shopee melebarkan sayapnya di Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina.

Baca Juga: Digoyang Kabar PHK Massal, Shopee Undur Diri dari Spanyol?

Selain itu, Shopee berhasil masuk di Brasil dan menjadikan negara pertama di Amerika Selatan dan luar Asia yang berhasil dikunjungi.

Pada 2018, Gross Merchandise Value (GMV) Shopee mencapai US$10 miliar dengan lebih dari 600 juta transaksi yang telah dilakukan melalui platformnya. Perkembangan Shopee tidak terhenti hanya sebagai platform e-commerce saja.

Adapun dari sisi kinerja keuangan, Sea Group, induk Shopee mengalami perbaikan pendapatan pada kuartal I/2022. Akan tetapi sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari lini Garena yang bermain di industri gim.

Pada tiga bulan pertama ini, pendapatan Sea Group naik 64,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$2,9 miliar. Namun rugi bersih perseroan naik 37,4 persen yoy menjadi US$580,13 juta. Adapun lini bisnis Shopee, kendati masih mencatat rugi, menunjukan perbaikan.

Hal ini di antaranya terlihat dari transaksi yang naik 71,3 persen yoy menjadi US$1,9 miliar dan GMV yang tumbuh 38,7 persen, menjadi US$17,4 miliar.

Baca Juga: Shopee Group Dikabarkan PHK Massal, Bagaimana di Indonesia?

Di Indonesia, Shopee mulai mempromosikan layanan pengantaran makanan siap saji di platform Shopee pada April 2020. Diversifikasi bisnis tersebut berhasil membawa Shopee untuk menjadi pesaing pemain besar di bisnis tersebut yakni Gofood dan GrabFood.

Berdasarkan laporan dari DataIndonesia.id, sejumlah pemain lawas dan besar masih menguasai industri pesan-antar makanan daring. Per akhir 2021, Grabfood dan Foodpanda masih menguasai industri tersebut dengan GMV tertinggi.

Grabfood dalam hal ini memuncaki posisi penguasa pasar pesan-antar makanan daring dengan nilai sebesar US$7,6 miliar. Di posisi kedua ada Foodpanda dengan nilai GMV per akhir 2021 sebesar US$3,4 miliar.

Sementara di posisi ketiga, bertengger Gofood milik GoTo yang memiliki nilai GMV pada periode yang sama sebesar US$2 miliar. ShopeeFood menempati posisi keempat dengan nilai GMV sebesar US$900 juta per akhir 2021.

Baca Juga: Kabar Shopee PHK Massal, Karyawan akan Diberitahu Lewat Email

Sebagai catatan, Shopee juga saat ini tengah berhadapan dengan sejumlah kondisi ekonomi, seperti inflasi dan kenaikan suku bunga yang akan menahan laju konsumsi.

Shopee juga diketahui telah menutup bisnisnya di Prancis yang baru berumur 5 bulan, karena tidak sesuai dengan ekspektasi.

Belum lama ini, Shopee menutup bisnis di India setelah 6 bulan beroperasi dan memutus hubungan kerja 300 karyawan di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya