SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 122 gas elpiji 3 kilogram (kg) atau gas melon yang berada di pangkalan di Dukuh Sanggung RT001/RW004, Sanggung, Kecamatan Gatak, Sukoharjo raib digondol maling. Sementara di pangkalan itu hanya tersisa 27 tabung gas.

“Ada 122 tabung gas yang hilang, dan disisakan 27 tabung,” jelas Kapolsek Gatak, AKP Tugiyo mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Senin (5/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia memyebut 122 tabung gas elpiji berukuran tiga kilogram tersebut dalam kondisi kosong. Kerugian akibat pencurian itu ditaksir mencapai Rp20 juta. Selain itu distribusi gas melon menjadi terganggu akibat kejadian itu.

“Kami menerima laporan sekitar pukul 08.30 WIB. Langsung kami cek TKP dengan pemilik dan warga yang dipasrahi,” jelas Kapolsek.

Baca Juga: Bak Tuyul Kotak Amal, Maling di Makamhaji Sukoharjo Lancarkan Aksi Pakai Lidi

Tak hanya meminta keterangan sejumlah saksi polisi juga memeriksa kamera pemantau. Diduga kuat, pelaku lebih dari satu orang dan menggunakan kendaraan roda empat jenis pikap untuk mengangkut tabung gas.

“Kami juga koordinasi dengan Satreskrim Polres Sukoharjo,” jelasnya.

Pangkalan tersebut diketahui milik Hendra Dewanta dan sudah berdiri sejak tujuh tahun terakhir. Sejak berdiri, pangkalan itu dipasrahkan warga sekitar, Wanto. Saat ini polisi Masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas laporan tersebut.

Sementara itu, penanggung jawab gudang pangkalan, Wanto mengatakan mengetahui hilangnya tabung gas tersebut pada pagi hari.

“Saya tahu sekitar pukul 07.05 WIB dan kemungkinan kejadian [pencurian] terjadi sekitar pukul 24.00 WIB sampai subuh,” kata Wanto, di Mapolsek Gatak.

Baca Juga: Demo BBM Naik: Buruh Sukoharjo Tegaskan Lebih Butuh Upah Layak Ketimbang BLT!

Selama menjaga pangkalan itu, Wanto mengatakan selalu mengunci dari dalam. Namun baru sebulan ini dia memilih mengunci dari luar, dengan alasan terdapat warung angkringan yang berdiri di depan pangkalan itu.

Wanto mengira tidak akan ada kejadian pencurian karena angkringan yang berada di depan pangkalan itu setiap harinya tutup hingga larut malam.

Bahkan lingkungan sekitar juga selalu dikelilingi warga yang bercengkrama alias menongkrong di sekitar lokasi kejadian. Sehingga dia merasa ada yang membantu mengawasi pangkalan gas elpiji tersebut.

“Ini tadi tumben hati saya tidak enak, biasanya saya masukin tabung [ke gudang] itu sore. Ini tadi kok saya ingin masukan tabung [pagi hari]. Saya buka kuncinya tidak ada, dan saya masuk gudang gas sudah ludes, disisakan hanya 27 tabung kosong,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya