SOLOPOS.COM - Perwakilan PT Pan Brothers Tbk memberikan keterangan pers didampingi Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Boyolali, Syawaludin (kiri), di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Selasa (14/4/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dalam upaya pemberdayaan masyarakat difabel. Di antaranya adalah program pelatihan menjahit untuk masyarakat difabel di Sekretariat Forum Komunikasi Difabel Boyolali (FKDB) Karya Mandiri Desa Klewor, Kecamatan Kemusu.

Pelatihan menjahit digelar selama 18 hari ini mulai Senin (22/3/2021). Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Kabupaten Boyolali, M. Syawaludin, mengatakan selain pelatihan, pada Senin (22/3/2021) juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman program difabelpreneur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Viral Emak-emak Maling Jajanan Pasar di Makamhaji Sukoharjo, Katanya Gak Cuma Sekali

Program tersebut melibatkan dua perusahaan, yakni PT PAN Brothers dan PT Pertamina. Dalam program tersebut, PT PAN Brothers akan menerima tenaga kerja dari peserta pelatihan yang lolos seleksi. Kemudian untuk difabel yang tidak lolos didorong menjadi tenaga informal atau wirausaha mandiri berkat pelatihan menjahit itu.

Nantinya diharapkan terbentuk kelompok UMKM yang akan diberikan bantuan peralatan serta modal dari PT Pertamina selama tiga tahun.

Kerja sama antara pemerintah dan perusahaan itu diharapkan bisa mengakomodir dan mendorong terwujudnya kesetaraan tenaga kerja dari penyandang disabilitas sesuai dengan UU Nomor 8 tahun 2016. Dimana perusahaan umum harus memenuhi minimal satu persen tenaga kerjanya dari penyandang disabilitas.

Baca Juga: Sepakat dengan Pemerintah Soal Limbah Batu Bara Bukan B3, Peneliti LIPI: Justru Bernilai Ekonomi Tinggi

“Semoga membawa berkah, membawa semangat bagi teman-teman penyandang disabilitas bahwa mereka punya kesetaraan yang sama, sehingga mereka termotivasi untuk mampu bersaing, mampu berkompetisi dengan teman-teman yang lain,” kata Syawal dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa (23/3).

Sementara itu Ketua FKDB Karya Mandiri, Sri Setyaningsih, mengatakan sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. “Untuk teman-teman yang susah untuk bekerja di garmen, sekarang ada jalan untuk kesana. Untuk teman-teman yang tidak memenuhi standar garmen dibuatkan UMKM sehingga diharapkan mereka dapat mandiri dan berkarya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya