Dientup tawon

Perasaan Jon Koplo dan Lady Cempluk, pasangan suami-istri asal yang tinggal di Sukoharjo ini lagi seneng-seneng-nya karena baru saja dikaruniai momongan, seorang bayi mungil laki-laki yang diberi nama Tom Gembus. Hari itu usia Tom Gembus genap selapan, maka Lady Cempluk berniat pergi ke pasar untuk belanja keperluan bancakan anaknya. Cempluk pun meminta suaminya untuk menunggu anaknya yang sedang tidur di bandulan. Gembus memang tergolong bayi yang manut dan jarang nangis. Apalagi kalau ditidurkan di bandulan, tidurnya nglempus dan jarang nglilir.
Karena jenuh dan nggak ada kerjaan, Jon Koplo Koplo pun akhirnya ketularan ngantuk dan akhirnya tertidur di samping bandulan. Saking angler-nya, Koplo sampai tidak mendengar anaknya yang nangis karena kehausan. Untung saja saat itu Cempluk datang dan langsung menggendong Tom Gembus ke kamar belakang untuk disusui.
Tak lama kemudian tidur Koplo terganggu dengan suara dengungan tawon yang terbang mengitarinya dan menuju bandulan bayinya. Karena masih terkantuk-kantuk, tanpa pikir panjang Koplo langsung memeluk bandulan itu untuk melindungi buah hatinya, tak peduli tawon itu menyengat kepalanya.
“Wis ben aku dientup tawon, angger aja kowe Le…!” teriak Koplo.
Mendengar teriakan Koplo, Cempluk yang sedang berada di kamar belakang bergegas lari menemui Koplo sambil menggendong Gembus. “Ngapa Mas kok bengok-bengok?”
Koplo yang kaget melihat Gembus sudah digendong Cempluk langsung menoleh ke dalam bandulan, badalaaa…! Ternyata bandulan iu sudah kosong. “Lho, bocahe wis ora enek ta iki mau? Tiwas tak rewangi dientup tawon,” sambat Koplo sambil pringisan. Mendengar hal tersebut, Cempluk ngguyu ngakak sambil ngelehke, “Mula yen momong aja turu wae…!”

Siti Fatimah Gunung Sudo RT 01/RW VII Malangan, Bulu, Sukoharjo, 57563

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi