SOLOPOS.COM - Bayu Ratna Dhini tengah menunggu stand kerajinan kulit dalam pameran industri kreatif di Mal Malioboro, Minggu (9/8/2015). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Solopos.com, SOLO -- Dengan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf, pelaku industri kreatif optimis untuk bangkit dari pandemi Covid-19 yang menyelimuti Tanah Air sejak Maret 2020 lalu.

Apalagi Kemenparekraf terus melakukan upaya-upaya yang bisa membangkitkan gairah ekonomi kreatif. Salah satunya adalah Bantuan Hibah Pariwisata dan juga Bantuan Insentif Pemerintah.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Satu-Satunya di Dunia, Youtuber Review HP Selundupan Tokyo

“Perhatian Kemenparekraf saat ini adalah memastikan semua pelaku industri memahami protokol kesehatan. Hingga saat vaksin sudah bisa diakses masyarakat nantinya. Ini akan memberikan wajah baru bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Efeknya bisa berdampak kepada hotel yang bisa kembali beroperasi, restoran kembali hidup, bioskop juga kembali buka, dan kegiatan MICE juga bisa dijalankan," beber Juru Bicara Kemenparekraf, Prabu Revolusi dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Selasa (15/12/2020).

Demi Selfie, Wanita Ini Meninggal Setelah Jatuh dari Ujung Tebing

Berbagai tantangan dihadapi oleh para pelaku ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19, seperti yang dialami sutradara film Lola Amaria dan Hanung Bramantyo.

“Pada saat pandemi semua berhenti total. Ada tiga poyek film saya sebenarnya di tahun ini, yang sudah gala premier tidak jadi tayang di bioskop sampai saat ini. Yang sudah tayang langsung diturunkan karena tidak ada penonton. Sedangkan yang sedang proses pengambilan gambar, harus berhenti," ungkap Hanung.

15 Tahun Mencoba, Baru 2017 Wong Solo Group Berhasil Buka Restoran di Arab Saudi

Adaptasi Era Digital

Tak mau terpuruk, pelaku ekonomi kreatif harus cepat beradaptasi dengan era digital di tengah pandemi. Hal ini bertujuan agar bisnis yang mereka jalani tetap berjalan.

“Cepat atau lambat kita memang harus beradaptasi dengan digital. Karena menurut saya bioskop bukan satu-satunya media untuk berkarya bagi pembuat film saat ini. Menurut saya ada banyak sekali ide di masa pandemi seperti misalnya tentang hoax, tentang vaksin, apapun yang berkaitan dengan pandemi yang bisa diproduksi sebagai film edukasi. Platform tidak harus bioskop, bisa televisi, bisa digital, karena mengedukasi masyarakat itu penting," tambah Lola Amaria.

Setelah Klaster Ponpes, Klaster Sekolah Giliran Muncul di Salatiga

Di saat pandemi ini pula kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan oleh pelaku ekonomi kreatif.

“Mas Hanum dan Mbak Lola ini contoh pelaku ekonomi kreatif yang tidak menyerah. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga selalu  memikirkan tentang film, musik, selalu bicara tentang apa yang bisa kita bantu melalui kewenangan kita. Di 2021 ada beberapa program yang sedang
disiapkan, pada saatnya nanti kita akan mengumukan program ini, setidaknya program ini nantinya bisa membantu teman-teman pelaku ekonomi kreatif bisa tetap berkarya," ujar Prabu Revolusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya