SOLOPOS.COM - Kondisi air Sungai Bengawan Solo terlihat berbeda yang diduga tercemar limbah pabrik. Foto diambil Minggu (21/6/2020). (Indah Septiyaning W./Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Memasuki musim kemarau, pencemaran air Sungai Bengawan Solo kembali terjadi. Air sungai berwarna kehitaman yang diduga tercemar limbah pabrik.

Tambah Lagi, Warga Jajar Solo Positif Corona Saat Tes PCR Mandiri

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com, tepat di pertemuan antara aliran Sungai Samin dengan Sungai Bengawan Solo terlihat jelas tingkat pencemaran air sungai. Sebagian air berwarna cokelat dan lainnya kehitaman yang diduga tercemar limbah.

Warga Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Wiyono, 68, mengungkapkan pencemaran air sungai mulai terlihat sejak memasuki musim kemarau ini. Hal ini dikarenakan debit air sungai menurun sehingga buangan air limbah pabrik maupun etanol di aliran Sungai Bengawan Solo terlihat jelas.

"Air limbahnya terlihat warna hitam pekat. Ini memang biasa terjadi kalau musim kemarau. Beda saat musim penghujan debit air sungai tinggi sehingga air limbah tidak terlihat," katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (21/6/2020).

Kades Di Mojolaban Sukoharjo Positif Covid-19, Perangkat Desa Jalani Rapid Test

Dia mengaku pencermaran air Sungai Bengawan Solo semakin parah terjadi dari tahun ke tahun. Dulu, dia bercerita air Sungai Bengawan Solo tampak bening tanpa tercermar air limbah. Namun banyaknya industri tekstil dan lainnya yang membuang limbah ke aliran sungai membuat tingkat pencemaran air Bengawan Solo meningkat. Bahkan belum lama ini ditemukan banyak kasus ikan di aliran Sungai Bengawan Solo yang mati karena tercemar limbah berat.

"Nek saiki wes akeh pabrik, limbahe do dibuang neng kali dadi banyune Bengawan ora resik meneh [Kalau sekarang banyak pabrik, limbahnya banyak dibuang di sungai sehingga air Bengawan tidak bersih lagi]," katanya.

Limbah Cemari Bengawan Solo

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agustinus Setiyono mengatakan akan mengecek lokasi dan menunggu hasil laboratorium, guna memastikan sumber utama pencemaran air Sungai Bengawan Solo.

Presiden Jokowi Ulang Tahun ke-59, Ini Doa Netizen Lewat Tagar #HBD59JOKOWI

“Saya belum terima laporan ada pencemaran air Sungai Bengawan Solo. Tapi nanti akan kita cek dulu. Saya juga belum tahu pencemaran air Sungai Bengawan itu berasal dari industri apa," katanya.

Ihwal dugaan sumber pencemaran air Sungai Bengawan Solo apakah berasal dari industri etanol, menurut dia, tidak hanya berasal dari limbah industri etanol di wilayah Bekonang.

Namun sumber pencemaran air Sungai Bengawan Solo bisa berasal dari pabrik yang ada di wilayah lain. Mengingat aliran Sungai Bengawan Solo tidak hanya berasal dari Sungai Samin saja, melainkan juga sungai lainnya.

Kerangka Wanita Cepogo Boyolali Ditemukan Terkubur di Tepi Sungai, Masih Berpakaian Lengkap

Namun guna memastikan penyebab pencemaran Sungai Bengawan Solo, Pemkab Sukoharjo akan menerjunkan petugas untuk mengecek kondisi di lokasi.

Dikatakannya, kordinasi bersama Pemerintah Daerah (Pemda) lain terus dilakukan guna mengatasi persoalan pencemaran air di Sungai Bengawan Solo. Koordinasi tersebut difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya