Diduga Pakai Material Berkualitas Rendah, Renovasi Sekolah Disorot

Ilustrasi (ceriwis.org)

GUNUNGKIDUL—Pengerjaan renovasi gedung sejumlah sekolah di Gunungkidul menjadi sorotan. Kualitas bahan bangunan di salah satu sekolah dinilai tidak sesuai spesifikasi yang berkualitas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu gedung sekolah yang sedang direnovasi adalah Sekolah Dasar Plembutan I, Desa Plembutan,
Kecamatan Playen. Kepala SD Plembutan I Sulakah mengakui ada kondisi bahan kayu yang tidak sesuai spek dan tidak berkualitas.

“Sepertinya ada bahan kayu yang tidak berkualitas,” kata Sulakah ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/12/2012). Pengerjaan proyek ini, ujarnya, dimulai sejak 26 November 2012. Pengerjaan ini ditarget selesai pada 27 Desember 2012.

Sulakah mengatakan anggaran renovasi sekolah ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pengerjaan renovasi dilakukan swakelola oleh sekolah.

“Anggaran pengerjaannya sekitar Rp 48 juta,” kata Sulakah. Berdasarkan pengecekan terakhir, dana yang telah cair sebesar Rp 14 juta. Pihak sekolah memperkerjakan 16 orang untuk pengerjaan renovasi ini.

Sedangkan, bahan-bahan material renovasi ini berasal dari rekanan, yang nilainya mencapai Rp 160 juta di SD Plembutan I. Ruang yang direnovasi adalah ruang kelas dan ruang guru. Jumlahnya mencapai empat kelas.

“Kami akan berusaha bisa selesai pada 27 Desember 2012. Kami belum tahu sanksinya apabila proyeknya molor (tidak tepat waktu),” kata Sulakah. Menurutnya, dia merupakan kepala sekolah baru. Kepala SD Plembutan I sebelumnya adalah Wasiman.

Jumlah sekolah yang direnovasi di Gunungkidul mencapai 141. Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul, Ari Siswanto, mengatakan sebaiknya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) jangan terlibat dalam pengurusan proyek renovasi. “Serahkan semua ke Dinas Pekerjaan Umum,” katanya. (yodie@harianjogja.com)