SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan kerja.(JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, TANGERANG — Polisi menduga ada kelalaian sehingga mengakibatkan lima orang meninggal di gorong-gorong instalansi internet milik PT Telkom Akses pada Kamis (7/10/2021). Peristiwa itu terjadi di Jalan Taman Royal I, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Sebanyak lima orang meninggal itu tiga orang pekerja Telkom dan dua orang warga yang berusaha menolong tiga orang meninggal. Polisi menduga pekerja Telkom Akses tidak dilengkapi alat pelindung diri saat melakukan pemeliharaan jaringan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Polisi Periksa Darah 5 Korban Meninggal di Lubang Instalasi Internet

Ekspedisi Mudik 2024

Oleh karena itu, Polisi akan memanggil PT Telkom Akses untuk menyelidiki kemungkinan kelalaian dalam pengerjaan pemeliharaan jaringan. Polisi juga ingin mengecek status tiga pekerja Telkom yang meninggal di dalam gorong-gorong. Menurut polisi, PT Telkom Akses menyebut tiga pekerja yang meninggal berstatus karyawan pihak ketiga.

“Saat ini masih terus pengecekan. Kemudian akan ada pemanggilan. Kami akan cek juga surat perjanjian kerja dari pekerja. Dalam hal ini pihak Telkom dan pihak ketiga yang melakukan pekerjaan tersebut,” ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima, Jumat (8/10/2021).

Baca Juga : Hirup Gas Beracun, 5 Orang Meninggal di Lubang Instalasi Internet

Sementara itu, Mabes Polri menerjunkan tim Puslabfor untuk menyelidiki kemungkinan kandungan gas beracun di gorong-gorong instalansi milik PT Telkom Akses. Polisi membongkar kembali tutup gorong-gorong.

Mereka mengambil sejumlah sampel dari lokasi yang menewaskan 3 pekerja Telkom dan dua warga. Kasubbid Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri, Kompol Faizal Rachmad, menjelaskan timnya memeriksa sampel udara dan air dari dalam gorong-gorong saluran kabel.

Faizal menyampaikan pengamatan dan hasil pemeriksaan sementara di dalam gorong-gorong mengandung gas berbahaya.

Baca Juga : Round Up: Terjerat Utang Pinjol, Ada Andil Pemerintah dan Masyarakat?

“Alat drager untuk deteksi gas. Yang kami ambil adalah sampel air dan sampel udara. Gas berbahaya, untuk konsentrasi dan jenis gas akan kami periksa di Lab Puslabfor. Lagi di cek harap bersabar dan hasilnya nanti akan disampaikan ke Humas Polres Metro Tangerang Kota,” kata dia.

Pantauan di lokasi, seperti dilansir dari liputan6.com, petugas Puslabfor beberapa kali memeriksa menggunakan alat. Mereka menurunkan perangkat tersebut ke dalam saluran gorong-gorong. Alat sempat mengeluarkan bunyi setelah dimasukan ke dalam gorong-gorong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya