SOLOPOS.COM - Mahjabin Hakimi (wikibiography)

Solopos.com, KABUL — Belum nama ini kabar menggemparkan muncul dari Afghanistan yang kini dikuasai Taliban. Tersiar kabar Taliban telah memenggal seorang atlet voli perempuan Afghanistan bernama Mahjabin Hakimi.

Nama ini bahkan sempat masuk dalam Google Trend baru-baru ini. Publik yang penasaran pun mencari-cari tentang profil Mahjabin Hakimi

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mahjabin Hakimi adalah salah satu pemain tim nasional putri terbaik di Klub Bola Voli Kota Kabul. Kabar kematian Mahjabin Hakimi pun menghebohkan publik Internasional.

Kabarnya, Mahjabin Hakimi dipenggal oleh pasukan Taliban sebagaimana disampaikan oleh pelatih bola voli kepada media Persia Independent. Dua anggota tim bola voli lainnya berhasil melarikan diri dari negara itu.

Baca Juga: Lukisan Picasso Terjual Hampir Rp1,5 Triliun dalam Lelang di Las Vegas

Dilansir suara.com dari NYpost, Sabtu (23/10/2021), Mahjabin Hakimi, seorang pemain bola voli Afghanistan yang masuk dalam tim nasional putri dipenggal oleh Taliban dengan foto-foto mengerikan yang menampilkan kepalanya terpenggal dan diposting di media sosial.

Suraya Afzali (nama samaran pelatih voli), menceritakan sang atlet voli dibunuh pada awal bulan Oktober ini. Namun kematiannya ditutup-tutupi karena keluarganya telah diancam untuk tidak berbicara kepada publik.

Foto leher Mahjabin Hakimi yang terpenggal dipublikasikan di media sosial Afghanistan, menurut surat kabar Persia Independent. Tidak ada keterangan lebih lanjut yang menyebutkan berapa usia Hakimi.

Laporan yang bertentangan, menyebutkan bahwa kematian Hakimi terjadi pada 13 Agustus— hari-hari terakhir pemberontakan Taliban sebelum berhasil merebut Kabul. Namun the Payk Investigative Journalism Center menyatakan bahwa sumbernya telah mengkonfirmasi bahwa Hakimi “dipenggal kepalanya oleh Taliban di Kabul”. Sedangkan kelompok pemerintahan belum berkomentar apapun.

Baca Juga: Kudeta Militer, Perdana Menteri Sudan Diculik ke Tempat Rahasia

Para Atlet Wanita di Afghanistan Waswas

Afzali mengungkapkan kepada Persia Independent bahwa ia menyoroti tentang risiko yang dihadapi para pemain olahraga wanita, sehubungan dengan hanya dua orang dari tim voli putri nasional yang berhasil melarikan diri dari Afghanistan.

“Semua pemain tim bola voli dan atlet wanita lainnya berada dalam situasi yang buruk dan putus asa serta ketakutan. Semua orang terpaksa melarikan diri dan tinggal ditempat yang tidak diketahui,” ujar Afzali.

Zahra Fayazi, salah satu pemain voli yang berhasil melarikan diri, mengatakan kepada surat kabar BBC, pada bulan lalu setidaknya ada satu pemain tewas terbunuh.

“Kami tidak ingin ini terulang untuk pemain kami yang lain. Banyak pemain kami yang berasal dari provinsi diancam berkali-kali oleh kerabat mereka yang merupakan pengikut Taliban,” ungkap Fayazi kepada seorang broadcaster dari rumah barunya di Inggris.

Baca Juga: Penuh Liku, Kisah Cinta Putri Mako Jepang hingga Rela Tinggalkan Istana

Fayazi menjelaskan, Taliban meminta keluarga pemainnya untuk tidak mengizinkan anak perempuan mereka berolahraga. Jika tidak, mereka akan menghadapi kekerasan yang tidak terduga.

“Mereka bahkan membakar peralatan olahraga mereka untuk menyelamatkan diri dari keluarga mereka. Mereka tidak ingin mereka menyimpan sesuatu yang berhubungan dengan olahraga. Mereka takut,”jelas Fayazi.

Sama halnya yang diungkapkan rekan satu tim lainnya, Sophia (nama samaran), kepada BBC bahwa semua orang terkejut saat mendengar kabar kematian salah satu anggota tim mereka.

“Saya yakin itu Taliban.” ungkap Sophia, nama yang disamarkan untuk melindungi anggota keluarganya yang masih berada di Afghanistan. “Kemungkinan kita akan kehilangan teman-teman yang lain,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya