SOLOPOS.COM - Posisi Dirut Pertamina Nicke Widyawati. (Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA — Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mengancam mogok kerja bila tuntutan mereka tak dipenuhi, salah satunya meminta pergantian direktur utama.

Seperti dilansir Bisnis, aksi mogok kerja tersebut akan diikuti oleh pekerja Pertamina Group anggota Serikat Pekerja Pertamina yang menjadi anggota FSPPB, dan akan dilakukan di seluruh wilayah kerja Pertamina, baik di holding maupun subholding.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Presiden FSPPB Arie Gumilar akan bertindak sebagai penanggung jawab aksi mogok kerja tersebut. Adapun, alasan mogok kerja yang akan dilakukan FSPPB adalah tidak tercapainya kesepakatan untuk melakukan perjanjian kerja bersama (PKB) di Pertamina antara pengusaha dan pekerja yang diwakili oleh FSPPB. Pengusaha dan pekerja yang diwakili oleh FSPPB gagal melakukan perundingan.

Baca Juga: Diminta Mundur Pekerja, Segini Harta Dirut Pertamina Nicke Widyawati

Di samping itu, Direktur Utama Pertamina dinilai tidak memiliki itikad baik untuk membangun industrial peace atau hubungan kerja yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan, serta tidak diindahkannya berbagai upaya damai yang sudah ditempuh oleh FSPPB.

Posisi Dirut Pertamina saat ini dipegang oleh Nicke Widyawati. Perempuan kelahiran 25 Desember 1967 menjadi adalah Direktur Utama Pertamina sejak 30 Agustus 2018.

Nicke merupakan alumnus SMA Negeri 1 Tasikmalaya. Setelah itu ia kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) mengambil jurusan teknik industri dan lulus pada 1991. Ia juga melanjutkan pendidikan strata dua di Universitas Padjajaran mengambil jurusan hukum bisnis dan lulus pada tahun 2009.

Baca Juga: Tolak Aksi Mogok Pegawai Pertamina, Serikat Pekerja BUMN Dukung Nicke

Masuk Daftar Perempuan Berpengaruh

Ia mulai bekerja pada usia 21 tahun, saat masih menjalani pendidikan strata satu di Bank Duta cabang Bandung. Setelah itu ia sempat bekerja di PT Rekayasa Industri. Ia terlibat dalam beberapa proyek yang bekerja sama dengan Pupuk Sriwijaya di Palembang, Lhokseumawe, Cilegon, dan Malaysia.

Kemudian, ia bergabung dengan Mega Eltra, BUMN yang bergerak di bidang kelistrikan hingga menjadi direktur utama perusahaan tersebut.

Setelah dari Mega Eltra, ia ditarik ke PLN sebagai Direktur Pengadaan Strategis I pada tahun 2014. Pada tahun 2017, ia mulai berkarier di Pertamina sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan pelaksana tugas Direktur Logistik, Rantai Pasokan dan Infrastruktur.

Baru beberapa bulan menjabat ia dijadikan pelaksana tugas Direktur Utama merangkap Direktur Sumber Daya Manusia menyusul dicopotnya 5 direksi Pertamina yang dipimpin direktur utama Elia Massa Manik mengenai kebijakan yang dinilai merugikan sektor minyak dan gas dalam negeri.

Baca Juga: PLN Adakan Priority Customer Gathering untuk Apresiasi Pelanggan Besar

Baru-baru ini, Nicke Widyawati masuk daftar wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes. Nicke berada di urutan 27. Selain Nicke, ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani yang masuk daftar tersebut di urutan 66.

Bukan kali ini saja, tahun sebelumnya Nicke juga masuk di daftar serupa. Media bisnis global, Fortune menobatkan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati sebagai Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia (Most Powerful Women International) 2020.

Seperti dilansir dari pertamina.com, Kamis (22/10/2020), Nicke menempati peringkat 16 dari 50 perempuan dunia yang dinilai memiliki kemampuan mengendalikan perusahaan yang dipimpinnya. Fortune menilai Nicke mampu menangani sebuah perusahaan milik negara dengan revenue tahunan lebih dari US$ 54,6 miliar dan 32.000 pekerja di seluruh dunia.

Merespons hal tersebut, Nicke bersyukur dan menerima positif atas penobatan dirinya sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di dunia oleh Fortune. Nicke menilai pemeringkatan Fortune merupakan apresiasi tidak hanya untuk dirinya seorang, melainkan apresiasi untuk keseluruhan tim Pertamina.

Menurutnya sebagai pucuk tertinggi kepemimpinan di BUMN Migas nasional, ia memiliki tanggung jawab untuk memastikan Pertamina terus memberikan energi untuk bangsa dan negara dan membawa Pertamina sebagai perusahaan energi global yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Nataru, KAI Tambah 8 Kereta Relasi Solo-Gambir dan Yogyakarta-Gambir PP

“Tantangan masa depan energi sudah di depan mata, dan kami tetap memprioritaskan pengabdian pada bangsa, pelayanan masyarakat, dan menjawab tantangan energi global. Posisi ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh elemen di Pertamina dan juga dukungan seluruh stakeholder dan bangsa Indonesia,” ujar Nicke seperti dilansir  dari laman pertamina.com, Rabu (22/12/2021).

Fortune juga menilai Nicke Widyawati sebagai Dirut Pertamina sangat layak menempati peringkat 16 karena mampu melakukan terobosan mengendalikan perusahaan selama masa pandemi Covid-19 sehingga kerugian Pertamina dapat ditekan, jauh lebih baik dari perusahaan migas global lainnya.

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menuturkan, daftar ini merupakan peringkat tahunan khusus menyoroti perempuan paling berpengaruh dalam bisnis yang berbasis internasional. Nicke Widyawati merupakan satu-satunya perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar 50 Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia versi Fortune tahun 2020.

Lebih lanjut, Fortune juga menempatkan Dirut Pertamina lebih unggul dari CEO berbagai perusahaan terkenal di kancah global, seperti Temasek yang merupakan BUMN terbesar di Singapura, Shell perusahaan migas multinasional asal Belanda, serta CEO terkemuka lainnya seperti Unilever, PepsiCo, Novartis, Puma Energy, Starbucks, Morgan Stanley, dsb.

“Pencapaian ini membanggakan Pertamina dan juga Indonesia. Ibu Nicke telah mewakili seluruh perempuan di Indonesia dalam pengakuan dunia,” kata Fajriyah.



Fajriyah yakin pengakuan ini menjadi inspirasi dan teladan bagi seluruh pekerja Pertamina untuk terus bekerja keras memberikan energi serta membawa Pertamina sebagai perusahaan migas global. Perhatian Direksi Pertamina, Dewan Komisaris, dan seluruh jajaran manajemen Pertamina saat ini adalah bagaimana mengelola perusahaan yang dapat menghasilkan kinerja terbaik yang dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara.

“Kami berharap kepercayaan Internasional terus meningkat kepada Pertamina yang mengemban visi sebagai perusahaan energi nasional kelas dunia dan mampu menghadapi tantangan energi global ke depan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya