SOLOPOS.COM - Petugas DLH Sukoharjo bersama Muspika Nguter mendatangi PT RUM Sukoharjo perihal limbah yang dikeluhkan masyarakat, Rabu (3/11/2021). (Istimewa/DLH Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo langsung menindaklanjuti keluhan masyarakat Kecamatan Nguter terkait bau limbah PT Rayon Utama Makmur atau RUM, beberapa waktu terakhir.

DLH Sukoharjo bersama Muspika Nguter mendatangi kantor PT RUM pada Rabu (3/11/2021) untuk mendesak agar permasalahan limbah yang dikeluhkan masyarakat segera dibenah. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala DLH Sukoharjo, Agustinus Setiyono, kepada Solopos.com, Kamis (4/11/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia mengatakan setelah adanya keluhan masyarakat dan gencarnya pemberitaan di media sosial, DLH langsung menindaklanjuti dengan mendatangi PT RUM bersama Muspika wilayah setempat, Rabu. “Benar memang informasi tersebut langsung kami pastikan ke PT RUM langsung. Kami mendatangi kantor mereka kemarin [Rabu] dengan Kades setempat juga,” terangnya.

Baca Juga: Pengumuman Ujian CPNS dan PPPK di Sukoharjo Tunggu Pencocokan Data

Dalam pertemuan itu, DLH menanyakan penyebab bau limbah yang dikeluhkan masyarakat dan langsung mendapatkan keterangan dari manajemen PT RUM Sukoharjo. Agustinus mengatakan berdasarkan keterangan dari manajemen PT RUM, permasalahan pencemaran dari limbah disebabkan dua faktor.

Bau limbah menyengat disebabkan penutup IPAL milik PT RUM rusak diterjang angin dan pipa penyaluran limbah di sungai Gupit bocor. Mendapat informasi tersebut, DLH langsung mendesak ke manajemen agar perbaikan segera dilakukan untuk kepentingan masyarakat.

“Soal penutup IPAL mereka bilang saat ini sudah diperbaiki. Rusaknya itu sejak Jumat kemarin [29/10/2021] kata mereka. Tapi untuk pipa yang mencemari sungai menurut manajemen saat ini masih dalam tahap perbaikan dan belum selesai,” ucapnya.

Baca Juga: Siap-Siap, Tilang Elektronik Diterapkan Tahun Depan di Sukoharjo

Laporan Resmi

Agustinus menegaskan DLH sebisa mungkin mengakomodasi keluhan masyarakat terkait pencemaran lingkungan yang disebabkan PT RUM Sukoharjo. Namun, terkait koordinasi dengan masyarakat setempat yang berencana mengumpulkan bukti untuk dilaporkan, Agustinus mengatakan belum ada pembahasan atau pun laporan.

“Kami intinya akan berusaha mengakomodasi keluhan masyarakat dan menyampaikan ke pihak terkait. Kalau untuk laporan resmi kami sampai saat ini masih belum menerima dari masyarakat,” ungkapnya.

Sebelumnya, salah satu tokoh masyarakat Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Tomo, mengatakan bau limbah PT RUM kembali tercium dan mengganggu selama tiga bulan terakhir. Menurutnya, semakin hari, durasi bau limbah yang tercium semakin lama.

Baca Juga: Sebulan Pelonggaran, Kunjungan Mal di Sukoharjo Naik Hingga 40%

Selama tiga bulan terakhir, bau limbah PT RUM Sukoharjo tersebut setiap hari tercium oleh masyarakat. “Sudah terjadi selama tiga bulan terakhir. Kalau dua bulan lalu hanya tercium baunya sekitar 10 menit lalu hilang. Tapi akhir-akhir ini jadi semakin lama. Bisa sampai satu jam lamanya,” ucapnya kepada Solopos.com, Selasa (2/11/2021) malam.

Menurut Tomo, dampak bau limbah yang selama ini dikeluhkan warga sempat tidak terjadi pada Maret 2021 ketika terjadi kenaikan kasus Covid-19. Namun saat ini kondisi limbah dari PT RUM kembali mengganggu warga.

Selain itu, warga juga menemukan pencemaran air di jalur pipa pembuangan limbah cair dari PT RUM di Sungai Gupit. Sementara itu, dari manajemen PT RUM belum ada yang bisa dimintai konfirmasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya