SOLOPOS.COM - Mendikbud Nadiem Makarim. (Okezone)

Solopos.com, SOLO -- Mendikbud Nadiem Makarim dihadapkan dengan persoalan kesejahteraan guru honorer di Indonesia. Selama menjadi Mendikbud, Nadiem Makarim mengaku persoalan guru honorer merupakan hal yang rumit.

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan persoalan guru honorer bermula dari adanya kebijakan moratorium - penundaan pengadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

"Sulit sekali, kesejahteraan guru honorer itu isu yang sangat besar dan umit. Kenapa itu bisa terjadi? Beberapa kali ada moratorium PNS guru. Sehingga kekurangan guru. Kondisi yang sangat rumit," jelas Nadiem di video berjudul Nadiem Makarim Ujian Nasional Itu Diskriminasi di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Jumat (6/3/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Penemuan Mayat Sragen: Pencari Bekicot Ditemukan Meninggal Tergeletak di Jalan Kampung

Merasa tak puas dengan jawaban Nadiem Makarim, host Deddy Corbuzier kembali menanyakan kepada Mendikbud itu terkait solusi untuk mengatasi kesejahteraan guru honorer di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Nadiem Makarim mengatakan pihaknya telah mengeluarkan 12 kebijakan baru selama 100 hari kepemimpinan Presiden Jokowi. Salah satu kebijakan yang dirasakan guru honorer adalah memberikan kewenangan kepada kepala sekolah untuk mengalokasikan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang semula 15 persen menjadi maksimal 50 persen untuk menggaji guru honorer.

Bangga! Jihane Almira Wakil Jateng Sabet Juara 3 Puteri Indonesia 2020

Naik 50 Persen

"Punya berbagai tools tapi enggak direct. Dengan kebiajkan, contoh di episode tiga. Step pertama yang kami lakukan untuk membantu memberikan fleksibilitas kepala sekolah untuk menggunakan dana BOS. Kami tingkatkan tingkat fleksibilitas untuk guru honorer, dari 15 persen ke 50 persen. Itu step kecil tapi dampaknya besar," lanjut mantan CEO Gojek ini.

Kemudian, dari sebelumnya penyaluran dana BOS harus melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) kini Nadiem Makarim membuat kebijakan agar dana BOS langsung ke sekolah. Hal tersebut membuat sekolah dapat memanfaatkan dana BOS dengan cepat, termasuk menggaji guru honorer tepat waktu.

Loker Solo Cleaning Service Di Interactive English Language Center (IELC)

"Kalau menurut saya lima tahun ke depan prioritas kita guru apa pun yang terbaik harus mendapatkan apresiasi. Terbaik dari sisi karier, kelayakan pendapatan, hak-hak lain. Banyak orang mengira sekolah itu kayak kasih KPI-KPI [Key Performance Indicators] dan kementerian memonitor itu. Tapi ini bukan pabrik baju, ini pabrik manusia. Effort terbesar bagaimana kita men-develop pemimpin-pemimpin akademis, guru-guru agar lebih baik dengan cara banyak tanya, banyak coba, banyak karya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya