SOLOPOS.COM - Alat berat mengeruk tanah di lokasi pembangunan embung pertanian di Desa Ponowaren, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Selasa (29/9/2021). (Istimewa/Didik Dwi Raharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Para petani Desa Ponowaren, Tawangsari, Sukoharjo, kini bisa bernapas lega. Mimpi mereka agar bisa menanam dan memanen padi tiga kali dalam setahun akhirnya menjadi nyata.

Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo membangun embung pertanian di desa tersebut senilai Rp800 juta. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (28/9/2021), aspirasi pembangunan embung disampaikan para pengurus gabungan kelompok tani (gapoktan) Maju Makmur.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka getol menyampaikan aspirasi tersebut dalam berbagai pertemuan dan kegiatan tingkat desa maupun kecamatan. Selama ini, para petani Ponowaren, Sukoharjo, hanya bisa menanam padi dua kali dalam setahun saat musim penghujan.

Baca Juga: 13 Orang Kena Tipu Jual Beli Sembako di Sukoharjo, Kerugian Rp500 Juta

Ekspedisi Mudik 2024

“Aspirasi dan keinginan para petani direspons Pemkab Sukoharjo. Alhamdulillah, proyek pembangunan embung pertanian sudah mulai dikerjakan sejak dua-tiga pekan lalu. Harapannya, para petani bisa menanam dan memanen padi tiga kali dalam setahun,” kata Kepala Desa Ponowaren, Didik Dwi Raharjo, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.

Saat musim kemarau, sebagian besar lahan pertanian di Desa Ponowaren dibiarkan bera alias tidak ditanami padi. Apalagi, pintu saluran air Dam Colo ditutup selama sebulan mulai awal Oktober-November sehingga praktis tidak ada pasokan air.

Kini, para petani Desa Ponowaren, Sukoharo, tetap bisa mengolah sawah lantaran disuplai air dari embung saat musim kemarau. Produksi padi pun meningkat seiring pemanfaatan embung pertanian. “Seperti sekarang saat musim kemarau, sebagian besar lahan pertanian bera karena lahan pertanian tak bisa ditanami padi,” ujarnya.

Baca Juga: Komplotan Penipu Jual Beli Sembako dan Pakaian di Sukoharjo Terbongkar

Embung Baru Pasok Air ke 80 Ha Lahan

Didik menyebut embung pertanian dibangun di lahan seluas 7.000 meter persegi. Embung itu diperkirakan mampu memasok air ke lebih dari 80 hektare lahan pertanian.

Mayoritas lahan pertanian itu di wilayah Desa Ponowaren. Meski ada juga beberapa hektare sawah di Desa Tangkisan yang juga menerima pasokan air dari embung tersebut. Embung juga berfungsi mengatur pengairan pertanian baik saat musim penghujan maupun musim kemarau.

“Para petani tak perlu khawatir lagi saat musim kemarau. Embung menjaga pasokan air saluran irigasi pertanian sehingga produktivitas tetap terjaga. Sehingga mampu menjaga ketahanan pangan daerah,” paparnya.

Baca Juga: Gasak 31 HP di Kartasura, 2 Maling Ini Sudah Amati Toko Selama Sepekan

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menyatakan pengerjaan proyek pembangunan embung di Desa Ponowaren ditarget rampung sebelum akhir tahun.

Bagas juga mendorong agar para petani mengoptimalkan alat dan mesin pertanian (alsistan) sebagai solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan tenaga kerja. Hal ini bagian dari upaya menggenjot produksi padi dan mempertahankan surplus padi di Kabupaten Jamu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya