SOLOPOS.COM - Pekerja membongkar bangunan warung apung di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Jumat (19/11/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENWarung apung di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, bakal tinggal kenangan seiring bergulirnya revitalisasi waduk tersebut. Pengusaha warung apung diminta pindah ke tempat baru yakni Plaza Kuliner di lahan sisi timur waduk yang disiapkan pemerintah.

Hanya, sebagian pengusaha warung apung tetap meminta warung apung dipertahankan di Rawa Jombor. Dari beberapa kali pertemuan, usulan sebagian pengusaha warung apung tersebut mental.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Alhasil, mau tidak mau warung apung yang sudah lebih dari dua dekade terakhir menghiasi Rawa Jombor dibongkar guna mendukung bergulirnya revitalisasi. Sebagian pengusaha memilih pindah ke Plaza Kuliner dan sebagian lainnya memilih beralih membuka usaha pemancingan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Rawa Jombor Klaten Semakin Bersih dari Warung Apung

Program revitalisasi Rawa Jombor digulirkan pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Revitalisasi tersebut digulirkan dengan tujuan utama mengembalikan fungsi Rawa Jombor sebagai daerah tangkapan air serta sumber irigasi.

Dari rencana revitalisasi itu, sejumlah kegiatan warga yang selama ini memanfaatkan Rawa Jombor bakal terdampak. Kegiatan tersebut yakni budi daya ikan menggunakan karamba, pemancingan, serta warung apung.

Budi daya ikan menggunakan karamba serta pemancingan tetap bisa berkegiatan di perairan Rawa Jombor. Namun, ada batasan luasan yakni 5 persen dari total luasan waduk. Lokasi untuk kegiatan tersebut juga ditentukan dari hasil kesepakatan.

Baca Juga: Misterius, Makam di Brajan Boyolali Dulu Sering untuk Tirakatan

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi  warga pemanfaat Rawa Jombor yakni para pembudidaya ikan menggunakan karamba, pemancingan, dan warung apung bersedia direlokasi dan ditata seiring bergulirnya program revitalisasi dari pemerintah pusat.

“Makanya kenapa saya sangat memperjuangkan kelanjutan program revitalisasi ini di tahun depan baik ke BBWSBS, pemerintah pusat, maupun provinsi karena masyarakat tidak sulit untuk ditata. Mereka sudah ikhlas untuk minggir karena mau ada revitalisasi ini. Kalau ini tidak berjalan dan berlanjut, kasihan masyarakat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya