SOLOPOS.COM - Proses pembongkaran dan pemindahan patung tertua Ir Soekarno di Ngadisono, Joglo, Solo, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Patung tertua Ir Soekarno di Kota Solo yang dibongkar dari tempatnya semula di Pertigaan Banteng Jl Letjend Suprapto Ngadisono, Kelurahan Joglo, Banjarsari, belum mendapatkan tempat baru hingga Selasa (21/7/2020).

Patung dengan tinggi sekitar 2,5 meter itu saat ini diletakkan di halaman rumah Cucuk Kristianto, 41, warga setempat. Cucuk adalah Ketua Komunitas Ojo Pedot Oyot (OPO) yang merupakan organisasi sayap DPC PDIP Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Belum dapat tempat baru, masih ada di halaman rumah saya. Kami masih cari tempat di wilayah Solo utara yang kira-kira bagus untuk penempatan patung Bung Karno. Ya masih terus cari-cari lah,” tutur Cucuk kepada Solopos.com, Selasa.

Positif Covid-19 Solo Tembus 214 Orang, Klaster Nakes Masih Mendominasi

Ekspedisi Mudik 2024

Dia pribadi mengincar taman di depan Kantor Kelurahan Joglo untuk menempatkan patung tertua Ir Soekarno di Kota Solo itu. Tempat itu dinilai Cucuk cukup strategis untuk tempat baru patung Bung Karno. “Di depan kelurahan kan ada taman. Kayaknya bagus kalau di situ,” kata dia.

Cucuk mengaku tengah berkomunikasi dengan Pemerintah Kelurahan Joglo terkait penempatan kembali patung Ir Soekarno itu. Sejauh ini belum ada opsi lahan yang pas. Kalau tidak di Joglo, dia ingin patung itu tetap di Solo utara.

Dia membuka diri terhadap pihak mana pun yang mempunyai pandangan ihwal tempat strategis untuk penempatan patung tersebut. Selama tempatnya strategis dan berada di Solo utara, warga Ngadisono tak akan keberatan.

Gelapkan HP Milik 8 Konter di Singosaren Solo Senilai Rp40 Juta, Perempuan Ini Menghilang

“Kalau kami penginnya ya patung ini tetap di Solo utara kalau tidak bisa di Joglo. Kalau keluar Solo utara kami pikir-pikir. Patung ini bersejarah bagi kami. Pembuatannya saja memakan waktu sampai satu tahun,” imbuh dia menceritakan tentang patung tertua Ir Soekarno di Solo itu.

Dibangun Dengan Uang Iuran Warga

Selain itu patung itu dibuat menggunakan uang iuran warga Ngadisono, Cengklik, dan Bibis. Patung Ir Soekarno yang satu paket dengan patung banteng dibangun pada 1998 sebagai ungkapan kerinduan atas sosok proklamator kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Beberapa sesepuh warga yang dulu menjadi penggerak pembuatan patung itu saat ini masih hidup. Salah satunya Pak Widodo yang dulu membuat patung itu. Pak Widodo ini dulu memang ahli membuat patung,” tambah dia.

Pasar Harjodaksino Solo Sudah Buka Lagi, Petugas Dan Pedagang Rutinkan Ronda Masker

Sedangkan untuk patung banteng hitam moncong putih menurut Cucuk sudah ada yang tertarik untuk membawanya. “Kemarin ada yang mampir rumah menanyakan apakah boleh kalau dibawa ke Kabupaten Boyolali,” papar dia.

Diberitakan sebelumnya, patung tertua Ir Soekarno di Ngadisono, Joglo, Banjarsari, di Kampung Ngadisono RT 002/RW 002 Kelurahan Joglo, Banjarsari, Solo, dibongkar.

Harta Kekayaan Cawabup Sukoharjo Agus Santosa: Ada Motor Kawasaki Senilai Rp105 Juta

Pembongkaran patung itu disebut atas permintaan warga pemilik rumah di dekat patung. Keberadaan patung-patung berukuran lumayan besar itu selama ini dianggap menutupi bagian depan rumah.

“Warga yang punya rumah menyurati warga minta agar patung-patung ini dipindah. Warga pun menyetujui pembongkaran itu secara baik-baik. Tidak ada unsur paksaan atau sejenisnya. Kini tinggal cari tempat baru untuk patung ini,” kata Cucuk.(kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya