SOLOPOS.COM - Kondisi bekas aliran Sungai Bengawan Solo atau Kalimati yang dipenuhi enceng gondok dan sampah di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Kamis (24/12/2020). (Bony Eko Wicaksono/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — bekas aliran Sungai Bengawan Solo di Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang disebut Kalimati, menyimpan kisah misteri. Konon, ada pernikahan gaib yang terjadi di sana.

Di balik misteri itu, Kalimati lebih dikenaln sebagai spot memancing yang menantang. Dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (14/1/2022), spot ini cukup populer di kalangan pemancing yang ingin merasakan sensasi memancing ikan gabus.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Bagi para pencinta wild fishing, memancing di Kalimati Sukoharjo, akan menjadi petualang seru yang menantang. Pemancing harus pintar mencari celah di antara rimbunnya enceng gondok untuk melempar kain.

Baca juga: Asal Usul Kalimati Sukoharjo, yang Mitosnya Ada Pernikahan Gaib

Musim hujan seperti ini adalah waktu yang tepat untuk memacu adrenalin memancing di Kalimati. Biasanya pada musim ini ikan monster seperti gabus mulai keluar dari persembunyian.

Sebagai informasi, ikan gabus menjadi target pencinta wild fishing karena sambaran yang begitu dahsyat. Jenis ikan ini juga bisa hidup di berbagai kondisi air.

Selain keberadaan ikan monster, Kalimati, Sukoharjo juga diklaim memiliki kisah awal mula berdirinya Kota Solo. Tempat ini sarat sejarah kemaritiman Keraton Surakarta Hadiningrat.

Baca juga: Akan Bangun Spot Wisata, Warga Sukoharjo Desak Normalisasi Kalimati

Kondisi Kalimati Sukoharjo

Jika dilihat sekilas, kondisi Kalimati itu sangat memprihatinkan. Anak Sungai Bengawan Solo itu kini tertutup enceng gondok. Menurut cerita warga sekitar, menghilangkan enceng gondok di sana rasanya seperti melakukan pekerjaan sia-sia.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, pada 2020 lalu warga Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo mendesak instansi terkait untuk menormalisasi bekas aliran Sungai Bengawan Solo. Lokasi itu direncanakan disulap menjadi spot wisata dan kuliner untuk menggeliatkan perekonomian desa.

Baca juga: Ikan Monster Amazon Ditemukan di Pantai Florida, Amerika Siaga Spesies Invasif

Bekas aliran Sungai Bengawan Solo melewati tiga desa yakni Telukan, Parangjoro dan Pondok. Sungai sepanjang lebih dari tiga kilometer itu kini dipenuhi eceng gondok dan sampah sejak puluhan tahun lalu.

Bekas aliran Sungai Bengawan Solo atau Kalimati itu menjadi potensi Desa Telukan yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya