SOLOPOS.COM - Tempat karantina pemudik di Gedung Graha Wisata Niaga Solo. (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO — Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo batal menggunakan Grha Wisata Niaga di Jl Slamet Riyadi, Sriwedari, sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala.

Hingga Rabu (14/7/2021), terdapat 600-an warga yang menghuni gedung isolasi terpusat di Solo Technopark dan sejumlah gedung sekolah. Jumlah itu baru seperlima dari total warga yang positif Corona.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan jumlah warga di tempat isolasi terpusat naik turun lantaran banyak warga yang keluar masuk berdasarkan hasil asesmen petugas kesehatan.

Baca Juga: Gibran Wali Kota Solo Positif Covid-19

“Grha Wisata Niaga batal digunakan karena terlalu terbuka dan enggak nyaman. Kami sudah survei dan lebih nyaman gedung sekolah. Satu kelas diisi 7-10 orang. Sanitasi juga terukur, kamar mandinya kotak,” katanya kepada wartawan, Rabu (14/7/2021).

Ahyani mengatakan saat ini sudah sembilan sekolah yang digunakan sebagai tempat isolasi pasien positif Covid-19 ditambah Solo Technopark (STP). Total kapasitas seluruhnya menampung 1.500-an orang dan baru digunakan separuhnya.

Pasien Covid-19 Bergejala Ringan Diwaspadai

Selain itu, Asrama Haji Donohudan juga masih bisa digunakan. Total warga tertular Covid-19 yang isolasi di Asrama Haji Donohudan Boyolali sekitar 200 orang. “Mereka yang positif itu tidak serta merta langsung ditarik ke gedung isolasi. Petugas akan melakukan asesmen. Kalau ada gejala langsung asistensi,” jelasnya.

Baca Juga: Wali Kota Solo Gibran Positif Corona, Gubernur Ganjar: Semangat Terus, Makan Vitamin!

Ia menyebut pasien dengan gejala ringan patut diwaspadai karena tidak diterima di rumah sakit (RS), namun juga tidak memungkinkan dikirim ke tempat isolasi Covid-19 Solo. Rencananya, Pemkot memanfaatkan RSUD Bung Karno (RSBK) untuk mereka tapi belum siap.

Ihwal warga yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri, Ahyani mengakui sudah mendengar hal tersebut. “Ya, kami sudah menyiapkan [ruang rujukan isolasi mandiri], hanya dicadangkan untuk kegawatdaruratan,” ungkapnya.

Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut Asrama Haji Donohudan (AHD) bakal di-upgrade menjadi menjadi RS darurat. “Kami koordinasi dengan provinsi dan pusat. Menkes, Pak Luhut, PUPR. Dalam waktu dekat AHD di-upgrade jadi RS darurat,” katanya melalui Zoom, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya