Solopos.com, WONOGIRI – Keluarga dari perempuan asal Kabupaten Wonogiri yang sempat hilang satu tahun yang lalu, MD, meminta perlindungan polisi. Pasalnya, mereka mengaku mendapat ancaman.
Ancaman itu mulanya diketahui Ibu MD saat mengecek telepon genggam milik anaknya sebulan lalu. Isi pesannya ditujukan kepada MD, yang menyuruh MD untuk bilang ke keluarganya agar mencabut laporan ke polisi.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
“Kalau laporannya ke polisi tidak dicabut, MD dan sekeluarga akan dihabisi,” bunyi pesan bernada ancaman, seperti diceritakan pihak keluarga MD kepada Solopos.com, Jumat (24/6/2022).
Menurut keluarga MD, pesan itu diduga dikirim pria yang selama ini diduga sebagai pembawa kabur MD dari rumahnya di Wonogiri. Pria yang ditengarai berstatus sebagai guru silat MD, NH, jejaknya belum tampak jelas.
Meski pesan bernada ancaman itu telah diketahui sebulan lalu, keluarga baru berani melaporkannya ke polisi sekarang. Ayah, Ibu, dan perwakilan keluarga MD lainnya, mendatangi Polres Wonogiri dan Polsek Sidoharjo, pada Jumat (24/6/2022).
Baca juga: Hii! Ular Sanca Ini di Atap Kamar Mandi Milik Warga Wuryorejo Wonogiri
Kedatangan mereka untuk meminta kepolisian agar mengusut tuntas kasus hilangnya MD setahun yang lalu. Selain itu, pihak keluarga juga sekaligus meminta perlindungan keselamatan mereka. “Istilahnya ada pengayoman lah ke keluarga saya,” ujarnya.
Sebab setelah MD kembali ke rumah, kata perwakilan keluarga MD, kabar keberadaan NH turut muncul ke permukaan. NH disebut-sebut telah memiliki kuasa hukum yang juga sempat mendatangi keluarga MD, belum lama ini.
“Kemarin pengacaranya bilang ke kami, minta laporannya dicabut karena NH takut mau ke luar lagi,” jelasnya.
Baca juga: Kisah Sukses Eks Pekerja Migran Wonogiri, Dari Buruh Jadi Juragan Telur
Keluarga MD juga menyebut, pada Jumat siang, pengacara NH telah mendatangi Polsek Sidoharjo. Kendati demikian, tujuan kedatangan pengacara NH ke kantor polisi itu tak disebutkan secara jelas.
Polisi dalam Taraf Pendalaman
Terpisah, Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Supardi, menyebut kasus MD masih dalam taraf pendalaman. Supardi dalam hal ini mengaku kesulitan untuk menyelesaikan kasusnya, karena MD sampai saat ini belum terbuka.
“Yang bersangkutan tidak mau ngomong perginya sama siapa. Kalau selama ini, korban [MD] ngomongnya pergi dan pulang sendiri. Dia tidak mau ngomong apa-apa,” kata Supardi saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Jumat malam.
Baca juga: Car Free Sunday Wonogiri Digelar, Begini Rekayasa Arus Lalu Lintasnya
Jika MD mau mengakui siapa saja pihak yang bersamanya selama hampir setahun lalu, menurut Supardi masalahnya akan cepat selesai. “Kalau anak ini mau bilang, mau ngaku, diajak pergi sama ini ini ini, masalahnya klir. Dari pihak keluarga juga kesulitan,” imbuhnya.
Dalam menangani kasus MD, Kasatreskrim Polres Wonogiri itu mengaku telah menyerahkannya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Selain itu, ia juga berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Wonogiri.