SOLOPOS.COM - Aktor senior Slamet Rahardjo. (Instagram @slametdjarot)

Solopos.com, SOLO-Aktor senior Slamet Rahardjo mengaku heran di usianya yang 73 tahun masih mendapat Piala Citra dari Festival Film Indonesia (FFI) 2022. Simak ulasannya di kabar artis kali ini.

“Heran, Tuhan begitu mencintai saya. Modal saya cuma satu, jujur. Tidak bohongi diri sendiri,” ujar Slamet usia menerima Piala Citra FFI 2022 di Jakarta, dikutip dari Antara pada Selasa (22/11/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Slamet mengalahkan beberapa aktor lain seperti Rukman Rosadi, Reza Rahadian, Arswendy Bening Swara, dan Elang El Gibran.

Slamet Rahardjo mendapat Piala Citra atas perannya sebagai Dewa dalam film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga.  Aktor kelahiran 21 Januari 1949 ini mengatakan prestasi di dunia perfilman tidak memandang usia, baik aktor muda maupun tua sama-sama memiliki hak untuk mendapat Piala Citra atas usahanya.

Baca Juga: Sri Asih Jawaban Keresahan Pevita Pearce

Menurut Slamet, yang terpenting dalam menjadi seorang aktor adalah menjadi diri sendiri dan mencintai pekerjaan di dunia film.

“Dari tahun 1970 saya sudah berada di film. Saya cuma titip pesan, cintailah pekerjaanmu jika kamu menetapkan itu adalah profesimu. Jangan gadai profesimu,” kata Slamet.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan pemerintah terus berkomitmen memfasilitasi para sineas nusantara untuk terus berkarya.

Baca Juga: Cek Toko Sebelah 2 Jawaban Penantian Laura Basuki atas Film Komedi

“Kemenbudristek terus berkomitmen untuk terus serta memfasilitasi film para sineas kita supaya tampil di berbagai negara dan festival bergengsi baik dalam bentuk fasilitas matching fund ataupun dengan travel brand,” ujar Nadiem dalam sambutannya di Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia, Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan perfilman Indonesia saat ini semakin inklusif. Berbagai prestasi membanggakan juga diraih oleh para sineas di kancah dunia.

Nadim juga mengajak seluruh sineas Indonesia untuk terus membangun jejaring internasional dan semakin berani membawa karyanya ke pasar global.  “Karena semakin banyaknya film-film Indonesia yang memperoleh perhatian dunia internasional, akan berdampak sangat besar pada penguatan ekosistem film di dalam negeri serta memperkuat posisi diplomasi bangsa kita di mata dunia,” kata Nadiem.

“Mari bersama-sama kita menghadirkan ekosistem perfilman yang inklusif dan berorientasi global demi terwujudnya kemerdekaan budaya bagi seluruh masyarakat Indonesia,” lanjutnya.

Baca Juga: Najwa Shihab Pemeran Nani Wijaya di Sri Asih

Sementara itu, perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2022 dianggap begitu spesial karena mengangkat tema Perempuan: Citra, Karya dan Karsa.  Menurut Nadiem, produksi film dari sineas perempuan Indonesia selalu membuat berbagai terobosan. Tak sedikit juga yang meraih penghargaan di luar negeri seperti sutradara Kamila Andini melalui Before, Now & Then (Nana), aktris Laura Basuki, Happy Salma dan Asmara Abigail.

“Kita telah melihat terobosan-terobosan perempuan hebat yang berperan sebagai sutradara, produser, penulis naskah dan berbagai peran lain yang sebelumnya jarang dijalankan perempuan,” ujar Nadiem.

Nadiem mengajak seluruh masyarakat bersama-sama memperkuat ekosistem perfilman Indonesia dengan cara mempromosikan dan juga mengkampanyekan film karya anak bangsa agar industrinya semakin inklusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya